PemilihanIndukan Ikan Patin. Ada beberapa tipe yang bisa Anda lakukan untuk melakukan sebuah pemilihan indukan ikan patin ini. Pemilihan ini dapat berfungsi untuk mendapatkan sebuah indukan ikan patin yang lebih baik lagi. Kualitas dari sang ikan pun dalam proses cara budidaya ikan patin di kolam tanah justru akan menghasilkan rasa yang berbeda.
1BAB III Budidaya Ikan Konsumsi 1. Amatilah gambar ikan dan wadah budidaya di atas. 2. Pernahkah melihat budidaya ikan tersebut di lingkunganmu? 3. Apa yang kamu ketahui tentang ikan pada gambar di atas? 4. Ungkapkan pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran! 5. kamu lakukan bersama kelompokmu. Tugas Pengamatan 1 Sumber dok. Kemendikbud 2Indonesia mempunyai luas perairan sebesar 2/3 dari wilayahnya. Hal tersebut merupakan potensi perikanan yang harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan YME. Potensi perikanan meliputi perikanan tangkap dan budidaya. Perikanan budidaya dikembangkan pada perairan laut, payau dan tawar. Pengembangan perikanan budidaya disesuikan dengan kondisi geograis wilayah setempat. Pada daerah dataran tinggi dan rendah dibudidayakan ikan air tawar. Budidaya ikan air payau dikembangkan pada daerah pantai, muara sungai atau rawa payau. Budidaya ikan laut dikembangkan pada daerah laut yang terlindungi ombak dan gelombang seperti teluk, selat, dan perairan dangkal. Setiap daerah mempunyai komoditas ikan budidaya unggulan yang berbeda. Komoditas ikan budidaya unggulan apa yang ada di daerahmu? Perbedaan ini terjadi karena kondisi geograis masing-masing daerah beragam. Bagaimana di daerah mu? Termasuk kedalam daerah apa jika dilihat dari letak geograisnya? Budidaya ikan dimaksudkan untuk menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber protein selaian dari kegiatan penangkapan. Kebutuhan pangan sumber protein yang bersumber dari ikan semakin hari mengalami peningkatan seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi ikan. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan budidaya ikan konsumsi. Ikan konsumsi adalah ikan yang dibudidayakan untuk tujuan sumber pangan atau konsumsi. Contoh ikan konsumsi yang dibudidayakan antara lain lele, gurami, bawar, nila, belut, kerapu, dan bandeng. Pada bab ini akan dibahas kegiatan praproduksi dan produksi budidaya ikan konsumsi. Bagaimana mendesain wadah budidaya ikan konsumsi sesuai lokasi serta pemeliharaan pada tahap pembesaran. Kegiatan pembesaran ikan merupakan kegiatan memelihara benih ikan sampai berukuran konsumsi. 3A. Wadah Budidaya Ikan Konsumsi Lokasi budidaya ikan konsumsi menentukan pemilihan wadah budidaya yang tepat, Wadah budidaya merupakan tempat untuk memelihara ikan. Tahukah kamu wadah budidaya ikan konsumsi yang biasa digunakan? Perhatikanlah gambar ikan di atas! Dimanakah biasanya ikan tersebut dipelihara? Adakah wadah budidaya tersebut di daerah sekitarmu? Coba amati lebih jauh jenis-jenis wadah budidaya ikan konsumsi apa saja yang kamu ketahui? Bagaimana desainnya dan jenis ikan apa yang dibudidayakan pada wadah tersebut? TUGAS KERJA KELOMPOK Diskusikan! 1. Jenis-jenis wadah budidaya ikan konsumsi, jenis ikan yang dibudidayakan pada wadah tersebut dan cara desainnya! 2. Ungkapkan perasaan yang timbul terhadap karunia Tuhan dengan adanya potensi pengembangan budidaya ikan konsumsi Lihat LK-1 LEMBAR KERJA-1 LK-1 Nama Kelas Identiikasi Wadah Budidaya Ikan Konsumsi Nama Wadah budidaya ikan Jenis ikan konsumsi yang dibudidayakan Gambar bentuk wadah budidaya Ungkapan perasaan dan pendapatmu ... ... 41. Jenis Wadah/ Tempat Budidaya Ikan Konsumsi Bagaimana hasil pengamatan wadah/tempat budidaya ikan di daerah mu? Jenis wadah budidaya apa yang paling banyak digunakan untuk memelihara ikan konsumsi? Dalam budidaya ikan terdapat beberapa jenis wadah yang digunakan, antara lain kolam, bak, akuarium, jaring terapung/keramba jaring apung. Berikut penjelasan berbagai jenis wadah budidaya ikan konsumsi. a. Kolam Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan/ membesarkan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis, kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Pernahkah kamu melihat kolam dilingkungan sekitarmu? Seperti apa bentuk kolam yang kamu temukan di daerahmu? Jenis kolam yang akan digunakan tergantung sistem budidaya yang dilaksanakan. Terdapat 3 sistem budidaya ikan yang biasa dilakukan 1. Tradisioanal/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah. 2. Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian dinding dan pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah. 3. Intensif, kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tembok. 4. Selain berdasarkan sistem budidanya, jenis kolam ditentukan berdasarkan proses budidaya dan Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Jenis-jenis kolam Kolam Tanah Kolam Semi intensif 5fungsinya. Jenis kolam yang dibuat yaitu kolam pemijahan, penetasan, pemeliharaa/pembesaran, dan pemberokan induk. Pada bab ini akan dibahas bagaimana kolam untuk pemeliharaan/ pembesaran ikan konsumsi. Kolam pemeliharaan ikan dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran. Kolam untuk pembesaran sebaiknya tanah dasar yang subur jika dipupuk dapat menumbuhkan pakan alami yang baik bagi pertumbuhan dan perkembang ikan konsumsi. b. Bak Bak merupakan wadah budidaya ikan yang dapat digunakan untuk usaha budidaya. Bak digunakan sesuai dengan proses budidaya dengan bahan pembuatan terbuat dari plastik/terpal, iber dan beton. Pernahkah kamu melihat bak dari terpal yang digunakan untuk memelihara ikan? Berikut gambar bak berdasarkan bahan pembuatnya. Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Jenis-jenis bak a Bak Beton b Bak Fiber c Bak Plastik/Terpal c. Akuarium Akuarium merupakan wadah budidaya ikan yang terbuat dari bahan kaca. Kata akuarium berasal dari bahas latin yaitu aqua yang artinya air dan area yang artinya ruang. Jadi aquarium merupakan ruangan terbatas berisi air dan ikan yang dapat diawasi dan dinikmati. 6Fungsi akuarium selain sebagai wadah budidaya juga dapat dimanfaatkan untuk penghias ruangan yang dapat dinikmati keindahan ikannya. Apakah kamu mempunyai akuarium di rumah? Ikan jenis apa yang dipelihara?. Berikut contoh gambar akuarium d. Keramba jaring apung dan keramba jaring tancap Keramba jaring apung merupakan wadah budidaya di perairan umum. Budidaya ikan dengan keramba merupakan alternatif budidaya yang sangat potensial bisa dikembangkan, mengingat daerah perairan di Indonesia yang sangat luas. Perairan yang bisa dimanfaatkan termasuk perairan darat dan laut. Jenis wadah yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring tancap dan keramba yang terbuat dari bambu. Pernahkah melihat keramba jaring apung, jaring tancap atau keramba yang terbuat dari bambu di daerah sekitarmu? Sumber Wahyu Subachri dan Gambar Keramba Jaring apung, keramba jaring tancap, dan keramba. Sumber Dok. Kemdikbud 7e. Desain dan Kontruksi Wadah Budidaya Ikan komsumsi Kamu telah mengamati dan mempelajari jenis-jenis wadah budidaya ikan konsumsi, selanjutnya mengamati dan mempelajari desain serta kontruksi wadah sesuai dengan kaidah budidaya yang tepat. Berikut desain dan kontruksi wadah budidaya ikan konsumsi untuk pemeliharaan /pembesaran. a. Desain dan kontruksi kolam Desain kolam bisa berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, segitiga bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut disesuikan dengan kondisi lahan dan lokasi. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah persegi dan persegi panjang. Berdasarkan pengamatanmu pada LK-1. Bagaimana bentuk kolam yang ada di daerahmu? Perlu diperhatikan tentang persyaratan teknis kontruksi kolam. Kolam yang akan digunakan sebaiknnya mempunyai pematang kolam, dasar kolam dan pintu air. Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air di dalam kolam agar tidak keluar. Saluran air Dasar kolam Pematang Kolam Sumber Dok. Kemendikbud Gambar Persyaratan Teknis Konstruksi Kolam Sumber Dok. Kemdikbud 8Jenis tanah untuk pematang harus kompak dan kedap air agar pematang tidak mudah bocor. Dasar kolam dibuat miring menuju saluran pembuangan air. Saluran air dibuat keliling ceren dan tegah kamalir. Saluran air ini dibuat miring kearah saluran pembuangan air. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengeringan kolam dan pemanenan ikan. Pintu air pada kolam terdiri dari pintu masuk dan keluar yang terpisah. b. Desain dan kontruksi bak Desain dan kontruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan kolam. Desain dan kontruksi bak terpal/ plastik banyak digunakan dalam kegiatan budidaya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi. Desain dan kontruksi bak terpal/plastik disesuiakan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu 1. jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan 2. tahapan budidaya pembenihan atau pembesaran. 3. keseimbangan antara volume air dan penyangga bak harus kuat. 4. Dasar peletakan untuk bak terpal/plastik harus rata agar tidak mudah bocor. Hal ini bisa dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian diberikan sekam. 5. Ukuran bak disesuikan dengan ketersedian lahan 6. Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi 7. Adanya jalur panen dan akses pengelolaan ikan c. Desain dan kontruksi akuarium Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah bentuk segi empat, trapezium, segi enam, segi delapan, elips dan botol Gambar Akuarium bentuk apa yang sering kamu temui? Setelah mengetahui bentuknya Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Konstruksi bak terpal atau plastik Konstruksi asbes 9hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran ketebalan kaca berkisar antara 3 mm – 16 mm. Ukuran ketebalan kaca untuk dasar akuarium sebaiknya ditambah 1-2 mm. Semakin besar ukuran akuarium maka semakin tebal ukuran kaca. d. Desain dan kontruksi jaring apung/ keramba jaring apung Konstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua bagian yaitu kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring dan tempat lalu lalang orang memberi pakan dan panen. Kantong jaring apung merupakan tempat pemeliharaan ikan. Jaring apung secara sederhana bisa dibuat dari bambu. Keramba jenis ini biasa digunakan di aliran air sungai atau selokan dengan arus air yang cukup besar. Perlu memperhitungkan konstruksi wadah secara baik dan benar agar diperoleh wadah budidaya yang mempunyai masa pakai yang lama. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah 1. Arus air, diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi pergantian air dan oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan sisa makanan dan kotoran. Tingkat kesuburan, jenis perairan yang baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jarring apung adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Tingkat kesuburan tinggi berpengaruh buruk terhadap ikan karena kandungan oksigen pada malam hari relatif rendah. 2. Bebas dari pencemaran, adanya penambahan benda/materi ke dalam perairan dapat menimbulkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi fungsinya. Sumber Gambar Konstruksi keramba jaring apung KJA 103. Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan ikan 4. Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon dan tambang. 2. Persiapan Wadah Budidaya Setelah mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi wadah budidaya, tahap selanjutnya adalah menyiapkan wadah untuk budidaya ikan konsumsi. Persiapan wadah budidaya kolam meliputi pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk dan keluar, pemupukan, pengapuran dan pengisian air kolam. a. Perbaikan pematang, bertujuan mencegah kebocoran air kolam sehingga tetap stabil. Perbaikan pematang dilakukan pada kolam tanah dan pada kolam tembok dilakukan perawatan dan pengecekan keretakan. b. Pengolahan dasar kolam, dilakukan pada dasar tanah dengan cara dicangkul. Tanahnya dibolak-balik dan dikeringkan sampai betul-betul kering dengan tujuan mempercepat proses penguraian. TUGAS KELOMPOK LK-2 CARI INFO 1. Carilah informasi dari berbagai media majalah, koran, buku dan internet desain dan kontruksi wadah budidaya ikan konsumsi. 2. Setiap kelompok mencari satu informasi wadah budidaya ikan konsumsi yang berbeda yang berhubungan desain dan kontruksinya. 11c. Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan keracunan. d. Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur pertanian atau kapur aktif. e. Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan itoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan saat pemupukan kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 cm. f. Pengisiaan air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar m. Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang jenis, desain dan kontruksi serta persiapan wadah budidaya, sekarang lakukan observasi dan wawancara ke tempat budidaya ikan konsumsi. Amati apa yang ada di tempat dan tanyakan hal yang ingin diketahui Pengolahan Dasar Kolam Pengapuran Pemupukkan Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Persiapan wadah budidaya TUGAS KERJA KELOMPOK Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi Kelompok Nama Anggota Kelas 1. Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi. 2. Wawancara petani/pembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikut a. Apa jenis wadah budidaya? b. Apa saja sarana produksi alat dan bahan yang digunakan? c. Apa kesulitan atau tantangan dalam pembuatan wadah budidaya? d. Apa keunggulan wadah budidaya? 5. Saat melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja sama, dengan teman sekelompoknya. 12secara santun. Diperlukan kerjasama yang baik dan penuh tanggung jawab dengan anggota kelompok saat melakukan kegiatan observasi dan wawancara. 3. Tahapan Pembuatan Wadah Budidaya Ikan Konsumsi Kamu telah melakukan observasi ke tempat budidaya ikan konsumsi. Bagaimana hasilnya? Apakah hasil observasimu sesuai dengan apa yang telah dipelajari? Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap selajutnya yaitu pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. LEMBAR KERJA-3 LK-3 Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi Nama Kelas • Ungkapkan pendapatmu! Hal apa yang kalian tahu dan pengalaman apa yang didapatkan saat melakukan observasi dan wawancara. Apa kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaan/pengalaman kalian dengan terbuka dan jujur. Jenis wadah budidaya yang digunakan ... Ikan konsumsi yang dibudidayakan ... Nama Petani ... Lokasi ... Bahan Alat 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. Desain Kontruksi Persiapan 13Berikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Pilihan bak terpal/plastik hanya salah satu contoh yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun sempit. a. Perencanaan 1. menentukan lokasi pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi 2. menentukan jenis wadah budidaya ikan konsumsi 3. membuat desain dan kontruksi wadah budidaya ikan konsumsi Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Desain dan kontruksi wadah budidaya Persiapan bahan & alat Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Bahan dan alat pembuatan wadah budidaya bak/ kolam terpal Terpal Palu Gergaji Golok Skop Cangkul Bambu Bambu utuh Pipa/paralon Kawat dan paku Tang Palu besar Bahan 14Ratakan tanah dasar wadah dengan cangkul dan sekop, buang kerikil atau benda tajam lainnya yang dapat merusak terpal. 1 Buat tanda berbentuk segi empat sesuai ukuran terpal dikurangi satu meter. 2 Tancapkan patok bambu tegak lurus dengan kuat menggunakan palu sampai benar-benar kuat untuk menahan tekanan air. 3 Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan panjang 4 meter. 4 Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku 15Lapisi bagian dasar kolam dengan sekam. Kemudian ratakan sekam pada dasar kolam. 6 Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam, kemudian pasang bambu diatas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan kawat. 7 Lubangi sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk pembuangan air. Agar tidak bocor, terpal diikat kencang dengan karet ban motor. 8 Pasang saringan pada pipa pembuangan, kemudian tutup dengan pipa. 9 Bak/kolam terpal siap diisi air. 16TUGAS KELOMPOK Tugas Praktikum Pembuatan Wadah Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi Catatan Tugas 1-4 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik pembuatan wadah budidaya. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan! 1. Rumuskan perencaanan kegiatan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi padai daerah setempat. 2. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian dapatkan. 3. Buatlah desain dan kontruksi wadah budidaya pembesaran ikan konsumsi. 4. Buatlah jadwal kegiatan dan pembagian tugas 5. Siapkan alat dan bahan yang tepat sesuai rencana 6. Praktikkan setiap tahapan teknik pembuatan wadah 7. Ambil gambar pada setiap tahapan kegiatan. 8. Buatlah laporan kegiatan pembuatan wadah budidaya pembesaran ikan konsumsi LEMBAR KERJA-4 LK-4 Laporan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi 1. Perencanaan menentukan dan merancang desain dan kontruksi wadah budidaya, membuat jadwal kegiatan, menyusun kebutuhan alat dan bahan serta tugas individu. 2. Persiapan alat dan bahan 3. Proses pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. 4. Pengujian wadah budidaya ikan konsumsi 5. Evaluasi kegiatan Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... Kamu telah melaksanakan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasi hasil pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Berikan tanda ceklis v sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya! 174. menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuikan dengan ukuran kolam yang akan dibuat. 5. menyusun jadwal pembuatan wadah budidaya 6. menetukan tugas tiap individu. b. Pelaksanaan/Pembuatan wadah budidaya Uraian Baik Cukup Kurang Alasan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerjasama Disiplin Tanggung jawab Tuliskan kesimpulan berdasarkan releksi di atas__________________________ ___________________________________________________________________ Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas! Ungkapkan apa yang kamu rasakan dan pahami setelah mempelajari pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi, mengenai hal hal berikut. 1. Keragaman wadah budidaya ikan konsumsi di daerahmu. 2. Kunjungan pada tempat budidaya ikan konsumsi atau melalui sumber/referensi bacaan tentang wadah budidaya ikan hias yang sudah kamu lakukan bersama kelompokmu. 3. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. 4. Pengalaman dalam melaksanakan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi secara kelompok 5. Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial dari kegiatan pembuatan dan persiapan wadah budidaya ikan konsumsi 18B. Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi Budidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk mendapatkan ikan siap konsumsi atau ukuran yang diinginkan konsumen. Budidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumsi ikan yang semakin meningkat. Kebutuhan ikan untuk konsumsi berasal dari ikan air tawar, payau dan laut. Apakah kamu suka makan ikan? Jenis ikan apa yang biasa kamu konsumsi? Sebelum kegiatan budidaya dilakukan kamu perlu tahu karakteristik ikan yang akan dibudidayakan. Berikut penjelasan deskriptif ikan konsumsi air tawar, payau dan laut yang dapat dibudidayakan 1. Jenis-Jenis Ikan Konsumsi a. Ikan air tawar Budidaya pembesaran ikan air tawar didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurami. Jenis ikan tersebut banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia juga banyak dikembangkan jenis ikan lain seperti belut dan nilam. Ikan konsumsi air tawar apa yang ada di daerahmu? 1. Ikan Mas Ikan mas Cyprinus carpio L merupakan jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir diseluruh Indonesia gambar Penyebaran ikan mas yang begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara pembudidayaan yang relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Nama ikan mas mempunyai sebutan berbeda di tiap daerah. Ikan mas, tombro, masmasan jawa tengah dan jawa timur, ikan rayo atau ikan ameh Sumatra Barat. Sumber Dok. Kemdikbud 19Ikan mas berbadan agak memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan ini menyukai habitat air yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di pinggiran sungai atu danau. Ikan ini hidup pada ketinggian sampai 600 meter dpl di atas permukaan laut. Makanan ikan mas antara lain, tumbuhan air, binatang renik. Makanan utamanya tumbuhan yang tumbuh di dasar perairan. Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun tidak tergantung musim. Pembenihan ikan mas biasa dilakukan, selama 2-3 minggu untuk benih siap didederkan. Pembesaran ikan mas dilakuan saat benih sudah berukuran 5-8 cm yang berasal dari hasil pendederan. Pembesaran ikan mas dilakukan 3-4 bulan, sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen. Selama pembesaran ikan, diberi pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore sedikit demi sedikit agar pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/kolam. 2. Nila Ikan nila Oreochromis nilotica merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan antara lain, nila merah, nila gift, nila gesitt, nila nirwana. Nila dapat dibudidayakan di berbagai wadah seperti kolam air tenang, kolam air deras, dan sawah. Bentuk badan ikan nila pipih ke samping memanjang, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah. Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian meter dpl. Makanan nila berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, dan ganggang sutera. Untuk pemeliharaan, nilai dapat diberi makanan tambahan berupa pellet. Sumber Dok. Kemdikbud 20Benih nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8 -12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 – 20 ekor/m2. Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80 – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai ukuran konsumsi 400-600 gram/ekor. 3. Lele Lele mempunyai bentuk yang memanjang berkulit licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung/ terminal dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar. Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang patil yang berada di sebelah depan sirip dada. Selain sebagai senjata patil juga bisa dipergunakan untuk melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah walking catish . Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian depan rongga insang yang memungkinkan mengambil oksigen langsung dari udara. Sehingga tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen. Pakan ikan lele berupa pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik larva, dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora pemakan daging, pakan tambahan yang baik adalah yang banyak mengandung protein lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ekor. Sumber Dok. Kemdikbud 214. Patin Patin Pangasius. sp termasuk kelompok ikan catish yang dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar. Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabu-abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke bawah gambar Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi patil. Patin adalah ikan omnivor pemakan segala dan cenderung menjadi karnivor pemakan daging. Di alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan berupa pelet. 5. Gurami Gurami Osphyrenemus gouramy dikalangan pecinta menu masakan dikenal sebagai ‘ikan mewah’ dengan harga jual tinggi dan citarasanya yang tinggi. Daging ikan gurami renyah dengan sedikit duri dan minim Gambar Ikan GuramiSumber Dok. Kemdikbud Sumber Dok. Kemdikbud 22lemak. Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi dan pipih ke samping dengan panjang maksimum 65 cm Gambar Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap daerah yakni gurami atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi Sumatra, dan kala atau kalui Kalimantan. Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0C. Ikan gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur. Gurami termasuk hewan omnivora pemakan tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan. b. Ikan air payau Jenis ikan air payau yang biasa dikembangkan dengan deskripsi karakteristik adalah sebagai berikut. 1. Bandeng Bandeng Chanos chanos merupakan ikan air payau yang cukup terkenal dan mudah didapatkan. Dagingnya putih, seratnya halus, dan rasanya gurih. 23bandeng memiliki badan memanjang seperti torpedo dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda tergolong ikan perenang cepat. Kepala bandeng tidak bersisik, mulut kecil terletak di ujung rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak di depan mata. Mata diliputi oleh selaput bening subcutaneus. Warna badannya putih keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman. Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton. Pada budidaya bandeng konsumsi bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Benih ukuran berat rata-rata 50g/ekor atau panjang 7-10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3. Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan. 2. Udang Windu Udang windu merupakan jenis udang konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton Gambar Udang windu aktif bergerak dan mencari makan pada suasana yang gelap atau redup. Udang windu juga mempunyai sifat kanibal, yaitu memangsa sesama jenis yang lemah kondisinya. Udang berganti kulit secara periodik, udang muda lebih sering ganti kulit dibandingkan udang dewasa. Proses ini memberikan kesempatan kepada udang untuk tumbuh besar lebih besar. Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Ikan Bandeng Sumber Dok. Kemdikbud 24Udang windu sangat menyukai kumpulan berbagai jenis ganggang dan binatang renik di dasar tambak sebagai makanannya, seperti cacing kecil, larva serangga, larva kerang dan ganggang. Pakan buatan atau pelet sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet yang tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena cara makan udang yang tergolong lambat. c. Ikan air laut Budidaya pembesaran ikan air payau yang biasa dikembangkan adalah ikan berikut deskripsi karakteristik ikan konsumsi air payau 1. Kakap putih Ikan Kakap putih adalah ikan laut yang mempunyai toleransi hidup yang cukup besar terhadap kadar garam dan merupakan ikan katadromous dibesarkan di air dan kawin di air laut. Sifat-sifat inilah yang menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun air tawar. Ikan kakap putih mempunyai badan memanjang, gepeng dan batang sirip ekor lebar, mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar sedikit serong dengan geligi halus. Badan atas penutup insang terdapat lubang kuping begerigi, sirip punggung berjari-jari keras 3 dan lemah 7-8 serta memiliki bentuk sirip ekor bulat. Lokasi yang baik untuk budidaya ikan kakap putih adalah daerah perairan teluk,lagoon dan perairan pantai yang terlindung dari angin dan gelombang dengan kedalaman berkisar antara 5-7 m serta bebas dari pencemaran. Pakan yang digunakan adalah ikan rucahtrash ish. Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam keramba dengan kepadatan penebaran 50 ekor/ m3. Pembesaran dilakukan selama 5-6 bulan dan selama Sumber Dok. Kemdikbud 25periode tersebut dilakukan pengelolaan terhadap kebersihan keramba secara rutin dan pengontrolan terhadap ikan secara berkala untuk menghindari sifat kanibalisme. Pemanenan dilakukan setelah ikan mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor dengan membutuhkan waktu 5-6 bulan. 2. Ikan Kerapu Ikan Kerapu Epinephelus sp umumnya dikenal dengan istilah “groupers†dan merupakan salah satu komoditas perikanan dengan peluang di pasar domestik maupun internasional dan memiliki nilai jual sangat tinggi. Kerapu mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi massal untuk melayani permintaan pasar serta dapat dipasarkan dalam keadaan hidup. Bentuk tubuh kerapu agak rendah, moncong panjang memipih dan menajam, gigi pada bagian sisi dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada bagian dorsal dan poterior. Habitat benih ikan kerapu macan adalah pantai yang ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp. Pada tahap dewasa, kerapu hidup di perairan yang lebih dalam dengan dasar perairan pasir berlumpur. Kerapu termasuk jenis ikan karnivora dan cara makannya “mencaplok†satu persatu makan yang diberikan. Pakan yang paling disukai yaitu krustaceae rebon, dogol dan krosok, juga jenis ikan-ikan keciltembang, teri dan belanak. Laju pertumbuhan kerapu bebek bisa mencapai 1-1,3 gram/hari sedangkan kerapu macan 2,5-3 gram/ hari Balai Budidaya Laut Lampung. Kerapu bebek yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram dan panjang total 4 cm akan mencapai berat antara 400-500 gram selama 12-14 bulan, sedangkan kerapu macan dapat dipanen pada bulan ke 7 dengan berat kurang lebih 500 gram. “ Kementrian Kelautan dan Perikanan mengu-payakan transformasi pembangunan ke-lautan dan perikanan dengan berupaya memperluas akses pasar domestik. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah me- lalui penyelenggaraan Safari GEMARIKAN. Kegiatan ini berupa promosi peningkatan konsumsi ikan yang menitikberatkan pada penyampaian infor-masi dan pemberian eduksi kepada masya-rakat tentang makan ikan dan manfaatnya bagi kesehatan dan kecerdasan. Ayo mari gemar makan ikan! Gemar Makan Ikan Sumber Dok. Kemdikbud 26Evaluasi Diri Cari Info 1. Carilah informasi dari berbagai media majalah, koran, buku dan internet karakteristik ikan konsumsi yang ada di didaerahmu. 2. Presentasikan hasil penelusuran kelompok! TUGAS KELOMPOK LK-5 2. Sarana Produksi dan Teknik Budidaya pembesaran Ikan Konsumsi a. Sarana Produksi Budidaya pembesaran Ikan Konsumsi Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana produksi meliputi banhan dan alat. Bahan 1. Benih Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidakan. Benih gurami yang diperlukan ukuran minimal 100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan lele 5-8 cm. Benih yang sehat memiliki cirri-ciri bergerak aktif, tidak cacat dan gugus kulitnya. Di bawah ini diperlihatkan contoh gambar benih lele dan gurami Gambar 2. Pakan Pakan memegang peranan penting dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi. Dengan manajemen pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target yang ditentukan. Pakan yang digunakan Benih Ikan lele Benih Ikan gurami Sumber Dok. Kemdikbud 27adalah pakan alami dan buatan gambar Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad. Contoh pakan alami yaitu itoplankton, zooplankton dan bentos. Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran macam bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan mengkonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya bentuk pellet. 3. Pupuk Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan itoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, itik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkan pupuk buatan berupa bahan –bahan kimia yang dibuat manusia dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL dan NPK. 4. Air Air mempunyai peranan penting dalam budidaya ikan. Air sebagai media budidaya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budidaya hewan dan tumbuhan Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Pakan Alami dan Buatan Pakan Alami Pakan Buatan Sumber Dok. Kemdikbud 28tingkat rendah yaitu adanya plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan. Kualitas air dapat diukur dari pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH6-8, suhu 25-32, salinitas 0-5 ppt air tawar, 6-29 ppt air payau dan 30-35ppt air laut, kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air. 5. Kapur Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam-macam diantaranya kapur pertanian kalsit dan dolomite serta kapur aktif. 6. Obat obatan Kegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang bisa menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami dan buatan, dimana obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan tembakau, akar tuba, kipait, dan daun papaya. Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air, tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kwalitas air kolam. Artinya bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit, bukan ikan serta mudah terurai. Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Kapur Sumber Kemendikbud Gambar Obat-obatan Alami dan Buatan Alat Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Alat budidaya 29b. Teknik budidaya pembesaran ikan konsumsi Pembesaran ikan konsumsi merupakan proses budidaya yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi. Budidaya pembesaran ikan merupakan salah satu segmen usaha yang banyak dilakukan para pembudidaya ikan. Pembesaran ikan relatif lebih mudah karena keterampilan yang dibutuhkan sangat sederhana dibandingkan melakukan pembenihan. Teknik yang perlu diperhatikan adalah memilih wadah budidaya, memilih benih, padat penebaran, pola pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit ikan, pengontrolan pertumbuhan sampling, grading dan sortasi, pengelolaan kualitas air yang tepat serta, panen dan pasca panen. 1. Wadah budidaya Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan dan lokasi budidaya. Wadah budidaya bisa berupa kolam, bak atau jaring apung/ keramba jaring apung/ tancap. Lakukan persiapan wadah budidaya dengan cara pengeringan, pemupukan, pengecekan saluran air, pemeriksaan kwalitas air dan sanitasi. 2. Pemilihan benih Pilihlah benih sesui ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang bergerak aktif tandanya benih tersebut berkualitas baik kondidi isik yang normal serta kulit ikan/sisik tidak gugus. 3. Penebaran benih Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budidaya pembesaran yang dilakukan ekstensif, semi intensif dan intensif. Penebaran benih harus dilakukan dengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang ditebar tidak mengalami sress atau tingkat kematian Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Pemilihan benih untuk pembesaran 303 4 1 2 Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Penebaran Benih 1,2,3,4 tinggi. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan-pelan dari kemasan benih plastik. Sebelumnya masukan air kolam ke dalam plastik sedikt demi sedikit agar mudah beradaptasi dengan kondisi kolam aklimatisasi 4. Pola pemberian pakan Pakan menetukan keberhasilan budidaya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu a. Pembesaran ikan secara ekstensif yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengandalkan pakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya. Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam tergenang dan disawah. Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Cara pemberian pakan Sumber Dok. Kemdikbud 31b. Pembesaran ikan secara semiintensif yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan tambahan pakan tambahan yang tidak lengkap dari kandungan gizinya seperti dedak. Pembesaran dilakukan di kolam air tenang c. Pembesaran ikan secara intensif yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan. Berikan pakan sedikit demi sedikit agar pakan dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuai besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan. Untuk pembesaran kisaran % dari target panen. 5. Pencegahan hama dan penyakit Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhan ikan mengalami hambatan. Gangguan yang terjadi yaitu pertumbuhan lambat yang cenderung kerdil, kematian meningkat, dan menurunnya hasil panen. Ikan yang dipelihara dapat terserang penyakit karena kualitas air yang buruk dan malnutrisi. Agar ikan yang dipeliharan tidak terserang hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan sehingga tindakan paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Pencegahan dapat dilakukan mulai dari persiapan wadah dan media budidaya. Kenali hama dan penyakit ikan agar penanganan ikan lebih tepat dan efektif. Ganti air secara berkala jika budidaya Pengisian air a Pemberian daun sirih b Perendaman c Masukkan ke jaring baru d Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Pengobatan penyakit pada ikan kerapu 32dilakukan di bak. Jika menggunakan obat-obat kimia perhatikan efek sampingnya baik pada ikan, lingkungan dan manusia yang akan mengkonsumsinya. 6. Pengelolaan kualitas air Pengeloaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budidaya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan. Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Variabel kualitas air yang sangat berpengaruh antara lain suhu, kadar oksigen terlarut, kadar CO2, volume air, dan kekeruhan air. 7. Pengontrolan pertumbuhan sampling, grading dan sortasi Pengontrolan dilakukan untuk mengecek budidaya pembesaran agar dapat tumbuh dengan baik. Pertumbuhan ikan sesuai dengan umurnya. Pengontrolan dilakukan dengan sampling ikan dari kolam pada umur tertentu kemudian diamati dan dianalisa kesesui pertumbuhannya. a sampling pengukuran pertumbuhan b Sortasi dan grading Sumber Dok. Kemdikbud 33Grading dilakulan untuk mengklasiikasikan ikan berdasarkan ukuran agar ikan yang cenderung kerdil tidak dimangsa yang besar dan ikan yang besar tidak memangsa ikan yang lebih kecil. Sortasi adalah cara pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertumbuhan dan kesehatan. Ikan yang sakit perlu dipisahkan agar tidak menulakan penyakitr pada ikan lainnya. Lakukan pengamatan dan pengontrolan dengan baik dan seksama sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keberhasilan budidaya. 8. Panen dan pasca panen Panen dilakukan setelah ikan konsumsi mencapai bobot atau ukuran tertentu sesuai permintaan konsumen. Cara pemanen yang tepat menentukan mutu ikan konsumsi yang dihasilkan. Penaganan ini akan mempengaruhi tinggat kematian saat panen. Kegiatan panen meliputi persiapan penampungan ikan, pengeringan kolam, penangkapan ikan, dan pengangkutan serta pengemasan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari. Sumber Dok. Kemdikbud 34TUGAS KERJA KELOMPOK Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi Kelompok Nama Anggota Kelas 1. Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi. 2. Wawancara petani/pembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikut a. Apa jenis ikan konsumsi yang dibudidayakan? b. Apa saja sarana produksi alat dan bahan yang digunakan? c. Bagaimana memilih benih ikan yang baik? d. Bagaimana teknik budidaya yang dilakukan mulai dari pemilihan benih sampai pemanenan? e. Apa kesulitan atau tantangan yang dihadapi selama melakukan budidaya ikan konsumsi? f. Apa keunggulan ikan yang dibudidayakan? 4. Jika tidak ada tempat budidaya ikan konsumsi di lingkunganmu carilan informasi dari buku sumber atau media lain. 5. Saat melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja sama, dengan teman sekelompoknya. 5. Tuliskan hasil observasimu dan sertakan gambar visualisasinya. 6. Presentasikan di depan kelas ! Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Pengemasan Pengemasan ikan hasil pembesaran harus memperhatikan jarak dan waktu tempuh, jumlah benih yang diangkut dalam wadah, dan kondisi kualitas air selama pengangkutan yang terpenting yaitu suhu air, salinitas air, pH dan oksigen dalam wadah. Pengemasan bisa tertutup menggunakan plastik dan terbuka dengan menggunakan drum, ember dan wadah lainnya. 353. Tahapan Budidaya pembesaran Ikan Konsumsi Kamu sekarang sudah mengetahui berbagai jenis ikan konsumsi yang dibudidayan di air tawar, payau dan laut. Bagaimana hal ini didaerahmu? Jenis ikan konsumsi jenis apa yang cocok dibudidayakan? Setelah kamu melakukan observasi dan wawancara tentang budidaya ikan konsumsi di lingkunganmu, maka saatnya kamu melakukan budidaya ikan konsumsi. Kamu dapat memanfaatkan wadah budidaya yang sudah dibuat pada pembelajaran sebelumnya untuk kegitan budidaya pembesaran ikan. Pilihan ikan lele merupakan contoh. Ikan lele merupakan ikan konsumsi yang mudah dibudidayakan di kolam, bak terpal/ plastik dengan tempat terbatas. Observasi dan Wawancara budidaya ikan konsumsi Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... Jenis ikan yang dibudidayakan ... Nama pertain/pembudidaya ikan konsumsi ... Lokasi ... Alat Bahan Teknik budidaya ikan konsumsi... 1. Pemilihan benih 2. Wadah yang digunakan 3. Proses Pemeliharaan 4. Proses pemberian pakan 5. Penaggualangan hama dan penyakit 6. Pengontrolan pertumbuhan 7. Pengecekan kualitas air 8. Pemanenan Ungkapkan pendapatmu! Hal apa yang kalian rasakan dan pengalaman apa yang kalian dapatkan saat melakukan Eksperimen dan observasi kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaan/pengalaman kalian dengan terbuka dan jujur. 36a. Perencanaan 1. Menentukan jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan 2. Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan konsumsi 3. Menentukan jadwal kegiatan budidaya 4. Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan 5. Menentukan tugas individu b. Menyiapkan sarana produksi Bahan a. Benih ikan lele ukuran 5-8 cm b. Pakan ikan alami dan buatan serta pakan tambahan c. Obat obatan d. Vitamin atau probiotik Benih Ikan Lele Pakan Alami Obat Alami Obat Buatan Vitamin Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Bahan Budidaya Pembesaran ikan lele Pakan Buatan 37a. Timbangan dan penggaris b. Alat sortir/baskom grading c. Seser/saringan Alat Penggaris Timbangan c. Proses Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi Pembesaran ikan lele dilakukan sampai ukuran konsumsi. Ukuran lele siap konsumsi adalah 150-200gram/ekor. Lama waktu budidaya bulan. Berikut langkah langkah budidaya ikan lele Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Alat Budidaya Pembesaran ikan lele B
PernahkahAnda melihat lahan pertanian, khususnya budidaya tanaman hortikultura seperti cabai, melon, semangka, dan sebagainya ditutupi plastik yang panjang? Plastik yang digunakan untuk menyelimuti
Sejak dinobatkan sebagai masa depan perikanan dunia, sub sektor perikanan budi daya terus menjadi sorotan di sektor kelautan dan perikanan. Tak terkecuali, bagi Indonesia yang menjadi negeri perikanan sejak lama Tetapi, mengembangkan budi daya perikanan, berarti harus menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran produksi. Salah satunya, adalah pakan ikan yang menjadi kebutuhan utama dari produksi budi daya perikanan Selama ini, pasokan kebutuhan pakan ikan banyak disuplai oleh produksi pabrik yang mengandalkan bahan baku dari impor dan membuat harga menjadi mahal. Sementara, pembudi daya skala kecil merasa dari waktu ke waktu semakin tidak bisa menjangkau harga yang beredar tersebut Untuk itu, solusi untuk memecahkan persoalan adalah dengan menyediakan pasokan pakan ikan mandiri yang dibuat dengan menggunakan bahan baku dari lokal daerah, namun tetap menerapkan standar kualitas yang tinggi dan dengan harga yang murah Masa depan sektor kelautan dan perikanan sudah ditasbihkan oleh dunia ada di tangan sub sektor perikanan budi daya. Penasbihan itu, didasarkan pada kenyataan bahwa perikanan budi daya masih menyimpan potensi produksi yang sangat besar dan butuh pengembangan lebih baik lagi dibandingkan sekarang. Potensi tersebut, bagi Direktur Jenderal Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP Slamet Soebjakto harus didukung oleh ekosistem yang lengkap dan sehat dalam upaya pengembangannya. Di antaranya, adalah berkaitan dengan ketersediaan pakan ikan untuk produksi budi daya. “Saat ini, budi daya menjadi harapan, karena perikanan tangkap sudah semakin terkikis produksinya. Ada yang sudah overfished atau ada juga yang ekosistemnya rusak,” ucap dia di Jakarta, akhir pekan lalu. baca Mampukah Indonesia Penuhi Kebutuhan Pakan pada 2019? Seorang pekerja tengah memberikan makanan ikan di keramba jaring apung yang ada di Danau Toba. Foto Ayat S karokaro/Mongabay Indonesia Selama ini, menurut dia, ketersediaan pakan ikan selalu bergantung pada hasil produksi dari pabrikan besar yang bahan bakunya sebagian besar menggunakan bahan-bahan dari luar negeri atau impor. Dengan bergantung pada bahan impor, hasil produksi pakan pabrikan menjadi mahal harganya dan cukup menyulitkan bagi pembudi daya ikan skala kecil. Ironi yang terjadi di lapangan tersebut, bagi Pemerintah Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai. Di satu sisi, Negara berkomitmen untuk bisa menghadirkan pakan ikan yang berkualitas dan mengandung protein yang tinggi. Tetapi, di sisi lain juga Negara berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses bagi pembudi daya ikan skala kecil. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Slamet mengaku kalau Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sudah mengembangkam program pakan ikan mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Program tersebut, bertujuan untuk menyediakan pasokan pakan ikan murah dengan protein yang tinggi bagi pembudi daya ikan skala kecil. “Salah satu yang dilakukan, adalah menjalin kerja sama dengan FAO Lembaga Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tutur dia. Kerja sama tersebut, selain bertujuan untuk menghasilkan pakan ikan yang murah dan berkualitas, juga untuk menjamin produksi perikanan tetap berkelanjutan. Dengan kata lain, pakan ikan yang diproduksi akan ikut mendorong berjalannya prinsip berkelanjutan pada sistem budi daya perikanan. Slamet menyebutkan, pakan ikan dengan menggunakan formula khusus yang dibuat FAO, berhasil diproduksi untuk ikan patin. Produksi tersebut dilakukan dengan melakukan penelitian dan berbagai uji coba yang dilakukan sepanjang 2019. “Kita ingin ikan air tawar mendapatkan pakan ikan yang berkualitas, namun dengan biaya yang murah yang dihasilkan oleh produsen pakan ikan skala kecil,” tutur dia. baca juga Pakan Mandiri, Penyelamat di Kala Bahan Baku Impor Mahal Hamdani, kepala bagian pembesaran PT Bali Barramundi, Buleleng, Bali pada Kamis 10/5/2018 memberikan pakan pada ikan budi daya di keramba. Perusahaan itu telah menerapkan prinsip Seafood Savers untuk perikanan berkelanjutan. Foto Anton Muhajir/Mongabay Indonesia Air Tawar Tentang pengembangan pakan ikan yang lebih dikhususkan untuk ikan air tawar, terutama ikan patin, menurut Slamet itu didasarkan pada fakta bahwa ikan tersebut menjadi salah satu primadona ekspor bagi Indonesia. Selain itu, ikan patin juga disukain oleh masyarakat Indonesia, karena dagingnya yang enak. Dengan hadirnya pakan ikan mandiri hasil formula FAO tersebut, Slamet meyakini bahwa produksi yang berasal dari skala kecil bisa digenjot seperti halnya pembudi daya skala besar yang bermodalkan besar. Namun, upaya tersebut juga tetap tidak meninggalkan prinsip berkelanjutan yang sudah menjadi pakem bagi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan perikanan budi daya sekarang. Salah satu yang menjadi fokus dari FAO itu, adalah pengembangan limbah kelapa sawit palm kernel meal/PKM yang bahan bakunya melimpah di seluruh pulau Sumatera. Pengembangan PKM atau biasa disebut oleh warga lokal dengan nama bungkil itu, menjadi jawaban atas keresahan pembudi daya ikan skala kecil selama ini terhadap mahalnya harga pakan ikan dari pabrikan. “Tetapi, di sisi lain, pengembangan tersebut rupanya ikut menaikkan harga bungkil di Sumatera. Ini juga sedang dipikirkan jalan keluarnya. Mengingat, kita ingin mengembangkan pakan ikan mandiri dengan bahan baku lokal masing-masing daerah,” tutur dia. Slamet menambahkan, pentingnya dilakukan pengendalian harga pakan ikan, karena itu bisa mengendalikan ongkos produksi budi daya sangat banyak. Mengingat, biaya pembelian pakan ikan bisa mencapai 70 persen dari total ongkos produksi untuk budi daya. Dengan kata lain, saat Pemerintah sedang fokus untuk mengembangkan produksi perikanan budi daya, maka kehadiran pakan ikan mandiri dengan formula dari FAO akan ikut membantu proses percepatan. Kemudian, itu jug akan ikut membantu Pemerintah untuk mewujudkan perikanan budi daya tetap berkelanjutan dengan menjaga lingkungan sekitar. perlu dibaca Ini Cara KKP Manfaatkan Limbah Sawit untuk Pakan Ikan Seorang pekerja sedang memberikan pakan pada ikan nila dalam budidaya keramba jaring apung di Danau Toba, Sumut. Foto Jay Fajar/Mongabay Indonesia Di tempat sama, Asisten Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Ageng Herianto mengatakan, penyediaan pakan ikan murah untuk pembudi daya ikan skala kecil memang menjadi fokus dari Pemerintah Indonesia saat menjalin kerja sama dengan FAO. Fokus tersebut dilakukan, karena selama ini harga pakan ikan dinilai terlalu tinggi yang ada di pasaran. “Kalau untuk pembudi daya ikan skala besar, harga pakan ikan yang diproduksi pabrikan masih sangat terjangkau. Namun, bagi skala kecil ini jadi masalah,” jelas dia. Ramah Lingkungan Ia menargetkan formula yang dihasilkan dapat menjadi solusi untuk menekan biaya produksi yang 70 persen-nya dipicu dari harga pakan yang tinggi. Ia juga memastikan bahwa produk pakan formula FAO telah memenuhi standar mutu sesuai SNI dengan kisaran protein sebesar 20 – 25 persen. “Di sisi lain, produk ini aman dari tambahan bahan bahan kimia dan biologis yang berbahaya,” tegas dia. Hingga November tahun 2019, total produksi pakan mandiri secara nasional mencapai ton. KKP menargetkan ke depan kontribusi pakan mandiri terhadap kebutuhan pakan nasional akan lebih besar lagi. Dimana saat ini diperkirakan kontribusinya baru sekitar 17 persen. Pengembangan produksi budi daya perikanan yang tengah dilakukan KKP sekarang, tidak lain karena keinginan Presiden RI Joko Widodo yang ingin mendorong produksi perikanan dari sub sektor budi daya. Mengingat, selama lima tahun terakhir, sub sektor tersebut nyaris tidak mendapat perhatian seperti halnya saudaranya, sub sektor perikanan tangkap. Dari data yang dirilis resmi oleh KKP pada 2018, produksi perikanan budi daya pada 2017 mencapai ton dengan nilai produksi mencapai Dari semua komoditas, tercatat komoditas rumput laut menjadi penyumbang produksi terbesar dengan ton dan nilai produksi mencapai Setelah rumput laut, dari data yang dirilis itu, diketahui kalau produksi dari kolam air tenang menyumbang produksi terbesar kedua setelah rumput laut, yakni ton dengan nilai produksi mencapai Salah satu jenis pakan ikan. Foto KKP Diketahui, perikanan budi daya kolam air tenang, dilaksanakan pada kolam tradisional yang menggunakan material kolam dari tanah, kolam semi intensif dengan material kolam dari tanah pada bagian dasar dan material semen dan pasir pada dinding. Kemudian, ada juga kolam intensif yang semuanya menggunakan tembok untuk material kolam. Di sisi lain, antusiasme Pemerintah Indonesia untuk mengenjot produksi perikanan budi daya tersebut, dinilai harus bisa dilakukan dengan hati-hati. Mengingat, ada program perikanan budi daya yang tidak bisa dilaksanakan dengan masif dan bahkan harus dihentikan segera produksinya. Artikel yang diterbitkan olehTable of Contents Show Kelas VIII SMP/MTs Semester IA. Wadah Budidaya Ikan KonsumsiLEMBAR KERJA-1 LK-1TUGAS KELOMPOK LK-2 CARI INFO2. Persiapan Wadah BudidayaTUGAS KERJA KELOMPOKLEMBAR KERJA-3 LK-33. Tahapan Pembuatan Wadah BudidayaIkan KonsumsiLEMBAR KERJA-4 LK-4B. Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi1. Jenis-Jenis Ikan KonsumsiTUGAS KERJA KELOMPOK LK-8 TUGAS PRAKTIK BUDIDAYA IKAN KONSUMSILEMBAR KERJA-8 LK-8TUGAS KERJA KELOMPOK LK-9 TUGAS PRAKTIK BUDIDAYA IKAN KONSUMSIVideo yang berhubungan Pasar Ikan Sumenep, Jakarta. “Tapi kekurangannya, ikan hidup dalam air sehingga kita harus menyedian satu space, akuarium. Walaupun gak mahal juga setidaknya bisa menyediakan akuarium,” ungkap hanya soal tempat, bahkan pengaturan suhu dan musim pun harus dipertimbangkan saat memelihara atau membudidayakan ikan hias, apalagi saat ini sedang dihadapi musim hujan. “Selain itu, kekurangan lainnya adalah, dalam budidaya ikan agak menantang, karena ikan gak hidup di darat. Sehingga ada beberapa suhu yang tidak bisa diadaptasi oleh ikan. Meski sedang musim hujan seperti ini harus tetap hati-hati dalam memelihara ikan hias,” jelas Ibnu.“Atau yang mau melakukan pembijahan atau breeding atau perkawinan, gak akan terlalu bagus jika dilakukan di musim hujan seperti ini. Kecuali di indoor atau kita sesuaikan suhunya,” banyak hal yang harus diperhatikan, Ibnu mengakui bahwa sejauh yang ia lihat, belum menemukan adanya langkah keliru dalam pemeliharaan ikan hias yang dilakukan orang awam di luar sana. Ia bahkan mengakui, bahwa pemeliharaan yang dilakukan orang-orang di luar sana sudah mendekati langkah pemeliharaan ikan hias yang diakui secara akademis.“Sejauh ini yang saya lihat belum ada pemeliharaan ikan hias yang langkahnya keliru, karena sekarang sudah banyak sekali sumber pembudidayaan dan pemeliharaan ikan hias di Youtube. Dalam pemeliharaannya bahkan sudah mendekati sesuai dengan langkah treatment yang diakui secara akademis,” tutupnya.*** You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. 115 Prakarya c. Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan keracunan. d. Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur pertanian atau kapur aktif. e. Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan itoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan saat pemupukan kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 cm. f. Pengisiaan air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar m. Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang jenis, desain dan kontruksi serta persiapan wadah budidaya, sekarang lakukan observasi dan wawancara ke tempat budidaya ikan konsumsi. Amati apa yang ada di tempat dan tanyakan hal yang ingin diketahui Pengolahan Dasar Kolam Pengapuran Pemupukkan Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Persiapan wadah budidaya TUGAS KERJA KELOMPOK Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi Kelompok Nama Anggota Kelas 1. Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi. 2. Wawancara petanipembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikut a. Apa jenis wadah budidaya? b. Apa saja sarana produksi alat dan bahan yang digunakan? c. Apa kesulitan atau tantangan dalam pembuatan wadah budidaya? d. Apa keunggulan wadah budidaya? 5. Saat melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja sama, dengan teman sekelompoknya. 5. Tuliskan hasil observasimu dan sertakan gambar visualisasinya. 116 Kelas VIII SMPMTs Semester I secara santun. Diperlukan kerjasama yang baik dan penuh tanggung jawab dengan anggota kelompok saat melakukan kegiatan observasi dan wawancara. Kamu telah melakukan observasi ke tempat budidaya ikan konsumsi. Bagaimana hasilnya? Apakah hasil observasimu sesuai dengan apa yang telah dipelajari? Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap selajutnya yaitu pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. LEMBAR KERJA-3 LK-3 Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi Nama Kelas • Ungkapkan pendapatmu Hal apa yang kalian tahu dan pengalaman apa yang didapatkan saat melakukan observasi dan wawancara. Apa kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaanpengalaman kalian dengan terbuka dan jujur. Jenis wadah budidaya yang digunakan ......................................................................... Ikan konsumsi yang dibudidayakan ........................................................................ Nama Petani ........................................................................ Lokasi ......................................................................... Bahan Alat 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. Desain Kontruksi Persiapan Tahapan pembuatan 117 Prakarya Berikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Pilihan bak terpalplastik hanya salah satu contoh yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun sempit. 1. menentukan lokasi pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi 2. menentukan jenis wadah budidaya ikan konsumsi 3. membuat desain dan kontruksi wadah budidaya ikan konsumsi Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Desain dan kontruksi wadah budidaya Persiapan bahan alat Sumber Dok. Kemdikbud Gambar Bahan dan alat pembuatan wadah budidaya bak kolam terpal Terpal Palu Golok Gergaji Skop Cangkul Bambu Bambu utuh Pipaparalon Kawat dan paku Tang Palu besar Bahan Alat Lihat dokumen lengkap 248 Halaman - Kelas VIII SMP/MTs Semester IA. Wadah Budidaya Ikan KonsumsiLokasi budidaya ikan konsumsi menentukan pemilihan wadah budidaya yang tepat, Wadah budidaya merupakan tempat untuk memelihara ikan. Tahukah kamu wadah budidaya ikan konsumsi yang biasa digunakan? Perhatikanlah gambar ikan di atas! Dimanakah biasanya ikan tersebut dipelihara? Adakah wadah budidaya tersebut di daerah sekitarmu? Coba amati lebih jauh jenis-jenis wadah budidaya ikan konsumsi apa saja yang kamu ketahui? Bagaimana desainnya dan jenis ikan apa yang dibudidayakan pada wadah tersebut?TUGAS KERJA KELOMPOK Diskusikan!1. Jenis-jenis wadah budidaya ikan konsumsi, jenis ikan yang dibudidayakan pada wadah tersebut dan cara desainnya!2. Ungkapkan perasaan yang timbul terhadap karunia Tuhan dengan adanya potensi pengembangan budidaya ikan konsumsi Lihat LK-1LEMBAR KERJA-1 LK-1Nama Kelas Identifikasi Wadah Budidaya Ikan KonsumsiGambar bentuk wadah budidaya ikanNama WadahJenis ikan konsumsi yangdibudidayakanbudidayaUngkapan perasaan dan pendapatmu ....................................................................................................................................................................Prakarya1. Jenis Wadah/ Tempat Budidaya Ikan KonsumsiBagaimana hasil pengamatan wadah/tempat budidaya ikan di daerah mu? Jenis wadah budidaya apa yang paling banyak digunakan untuk memelihara ikan konsumsi? Dalam budidaya ikan terdapat beberapa jenis wadah yang digunakan, antara lain kolam, bak, akuarium, jaring terapung/keramba jaring apung. Berikut penjelasan berbagai jenis wadah budidaya ikan KolamKolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan/ membesarkan ikan dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis, kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat agar mudah dikelolaKolam Tanahdalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan target produksinya. Pernahkah kamu melihat kolam dilingkungan sekitarmu? Seperti apa bentuk kolam yang kamu temukan di daerahmu? Jenis kolam yang akan digunakan tergantung sistem budidaya yang dilaksanakan. Terdapat 3 sistem budidaya ikan yang biasa dilakukan1. Tradisioanal/ekstensif, kolam yang digunakanKolam Semi intensifadalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian dinding dan pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari Intensif, kolam yang keseluruhan bagiannyaterbuat dari Intensif4. Selain berdasarkan sistem budidanya, jenis kolamSumber Dok. Kemdikbudditentukan berdasarkan proses budidaya danGambar Jenis-jenis kolamKelas VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester IKolam pemeliharaan ikan dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran. Kolam untuk pembesaran sebaiknya tanah dasar yang subur jika dipupuk dapat menumbuhkan pakan alami yang baik bagi pertumbuhan dan perkembang ikan BakBak merupakan wadah budidaya ikan yang dapat digunakan untuk usaha budidaya. Bak digunakan sesuai dengan proses budidaya dengan bahan pembuatan terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton. Pernahkah kamu melihat bak dari terpal yang digunakan untuk memelihara ikan? Berikut gambar bak berdasarkan bahan Dok. KemdikbudGambar Jenis-jenis bak a Bak Beton b Bak Fiber c Bak Plastik/Terpalc. AkuariumAkuarium merupakan wadah budidaya ikan yan g terbuat dari bahan kaca. Kata akuarium berasal dari bahas latin yaitu aqua yang artinya air dan area yang artinya ruang. Jadi aquarium merupakan ruangan terbatas berisi air dan ikan yang dapat diawasi dan Dok. KemdikbudGambar Contoh Akuarium budidayaFungsi akuarium selain sebagai wadah budidaya juga dapat dimanfaatkan untuk penghias ruangan yang dapat dinikmati keindahan ikannya. Apakah kamu mempunyai akuarium di rumah? Ikan jenis apa yang dipelihara?. Berikut contoh gambar akuariumd. Keramba jaring apung dan kerambajaring tancapKeramba jaring apung merupakan wadah budidaya di perairan umum. Budidaya ikan dengan keramba merupakan alternatif budidaya yang sangat potensial bisa dikembangkan, mengingat daerah perairan di Indonesia yang sangat luas. Perairan yang bisa dimanfaatkan termasuk perairan darat dan laut. Jenis wadah yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring tancap dan keramba yang terbuat dari bambu. Pernahkah melihat keramba jaring apung, jaring tancap atau keramba yang terbuat dari bambu di daerah sekitarmu?Sumber Wahyu Subachri dan Keramba Jaring apung, keramba jaring tancap, dan VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester IKamu telah mengamati dan mempelajari jenis- jenis wadah budidaya ikan konsumsi, selanjutnya mengamati dan mempelajari desain serta kontruksi wadah sesuai dengan kaidah budidaya yang tepat. Berikut desain dan kontruksi wadah budidaya ikan konsumsi untuk pemeliharaan / Desain dan kontruksi kolamDesain kolam bisa berbentuk persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, segitiga bahkan bentuk tidak beraturan. Hal tersebut disesuikan dengan kondisi lahan dan lokasi. Bentuk kolam yang umum digunakan adalah persegi dan persegi panjang. Berdasarkan pengamatanmu pada LK-1. Bagaimana bentuk kolam yang ada di daerahmu?Perlu diperhatikan tentang persyaratan teknis kontruksi kolam. Kolam yang akan digunakan sebaiknnya mempunyai pematang kolam, dasar kolam dan pintu air. Pematang kolam dibuat untuk menahan massaSumber Dok. Kemdikbudair di dalam kolam agar tidak keluar. Desain KolamDasar kolamSaluran airPematang KolamSumber Dok. KemendikbudGambar Persyaratan Teknis Konstruksi KolamPrakaryaJenis tanah untuk pematang harus kompak dan kedap air agar pematang tidak mudah bocor. Dasar kolam dibuat miring menuju saluran pembuangan air. Saluran air dibuat keliling ceren dan tegah kamalir. Saluran air ini dibuat miring kearah saluran pembuangan air. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengeringan kolam dan pemanenan ikan. Pintu air pada kolam terdiri dari pintu masuk dan keluar yang Desain dan kontruksi bakDesain dan kontruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan kolam. Desain dan kontruksi bak terpal/ plastik banyak digunakan dalam kegiatan budidaya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam prosesKonstruksi asbespemeliharaan ikan konsumsi. Desain dan kontruksi bak terpal/plastik disesuiakan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu 1. jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan2. tahapan budidaya pembenihan atau keseimbangan antara volume air dan penyanggaKonstruksi bambubak harus Dok. Kemdikbud4. Dasar peletakan untuk bak terpal/plastik harus rataGambar Konstruksi bak terpal atau plastikagar tidak mudah bocor. Hal ini bisa dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian diberikan Ukuran bak disesuikan dengan ketersedian lahan6. Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi7. Adanya jalur panen dan akses pengelolaan ikanc. Desain dan kontruksi akuariumBentuk akuarium yang biasa digunakan adalah bentuk segi empat, trapezium, segi enam, segi delapan, elips dan botol Gambar Akuarium bentuk apa yang sering kamu temui? Setelah mengetahui bentuknyaKelas VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester Id. Desain dan kontruksi jaring apung/ keramba jaring apungKonstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua bagian yaitu kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring dan tempat lalu lalang orang memberi pakan dan panen. Kantong jaring apung merupakan tempat pemeliharaan apung secara sederhana bisa dibuat dariSumber Konstruksi keramba jaring apungbambu. Keramba jenis ini biasa digunakan di aliranKJAair sungai atau selokan dengan arus air yang cukup besar. Perlu memperhitungkan konstruksi wadah secara baik dan benar agar diperoleh wadah budidaya yang mempunyai masa pakai yang lama. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah1. Arus air, diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi pergantian air dan oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan sisa makanan dan kotoran. Tingkat kesuburan, jenis perairan yang baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di jarring apung adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Tingkat kesuburan tinggi berpengaruh buruk terhadap ikan karena kandungan oksigen pada malam hari relatif Bebas dari pencemaran, adanya penambahan benda/materi ke dalam perairan dapat menimbulkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan ikan4. Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon dan KELOMPOK LK-2 CARI INFO1. Carilah informasi dari berbagai media majalah, koran, buku dan internet desain dan kontruksi wadah budidaya ikan Setiap kelompok mencari satu informasi wadah budidaya ikan konsumsi yang berbeda yang berhubungan desain dan Presentasikan hasil penelusuran kelompokmu!2. Persiapan Wadah BudidayaSetelah mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi wadah budidaya, tahap selanjutnya adalah menyiapkan wadah untuk budidaya ikan konsumsi. Persiapan wadah budidaya kolam meliputi pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk dan keluar, pemupukan, pengapuran dan pengisian air Perbaikan pematang, bertujuan mencegah kebocoran air kolam sehingga tetap stabil. Perbaikan pematang dilakukan pada kolam tanah dan pada kolam tembok dilakukan perawatan dan pengecekan Pengolahan dasar kolam, dilakukan pada dasar tanah dengan cara dicangkul. Tanahnya dibolak- balik dan dikeringkan sampai betul-betul kering dengan tujuan mempercepat proses VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester Id. Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur pertanian atauPengolahan Dasar Kolamkapur Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan fitoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan saat pemupukan kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 Pengisiaan air kolam dilakukan sampai batas yangPengapurandiinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar m. Setelah mendapatkan berbagai informasi tentangPemupukkanjenis, desain dan kontruksi serta persiapan wadah budidaya, sekarang lakukan observasi dan wawancaraSumber Dok. Kemdikbudke tempat budidaya ikan konsumsi. Amati apa yang Gambar Persiapan wadah budidaya ada di tempat dan tanyakan hal yang ingin diketahuiTUGAS KERJA KELOMPOKObservasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi KelompokNama AnggotaKelas1. Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi. 2. Wawancara petani/pembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikuta. Apa jenis wadah budidaya? b. Apa saja sarana produksi alat dan bahan yang digunakan? c. Apa kesulitan atau tantangan dalam pembuatan wadah budidaya? d. Apa keunggulan wadah budidaya?5. Saat melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja sama, dengan teman sekelompoknya. 5. Tuliskan hasil observasimu dan sertakan gambar KERJA-3 LK-3Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsiNama Kelas Jenis wadah budidaya yang digunakan ......................................................................... Ikan konsumsi yang dibudidayakan........................................................................ Nama Petani ........................................................................ Lokasi .........................................................................Bahan AlatDesain Kontruksi Persiapan Tahapan pembuatan• Ungkapkan pendapatmu! Hal apa yang kalian tahu dan pengalaman apa yang didapatkan saat melakukan observasi dan wawancara. Apa kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaan/pengalaman kalian dengan terbuka dan santun. Diperlukan kerjasama yang baik dan penuh tanggung jawab dengan anggota kelompok saat melakukan kegiatan observasi dan Tahapan Pembuatan Wadah BudidayaIkan KonsumsiKamu telah melakukan observasi ke tempat budidaya ikan konsumsi. Bagaimana hasilnya? Apakah hasil observasimu sesuai dengan apa yang telah dipelajari? Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap selajutnya yaitu pembuatan wadah budidaya ikan VIII SMP/MTsSemester IBerikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Pilihan bak terpal/plastik hanya salah satu contoh yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun Perencanaan1. menentukan lokasi pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi2. menentukan jenis wadah budidaya ikan konsumsi3. membuat desain dan kontruksi wadah budidaya ikan konsumsiSumber Dok. KemdikbudGambar Desain dan kontruksi wadah budidayaPersiapan bahan & alatBambu utuhPipa/paralonKawat dan pakuAlatPalu GergajiTang Palu besarSumber Dok. KemdikbudGambar Bahan dan alat pembuatan wadah budidaya bak/ kolam terpalPrakaryaRatakan tanah dasar wadah dengan cangkul dan1 sekop, buang kerikil atau benda tajam lainnya yang dapat merusak tanda berbentuk segi empat sesuai ukuran2 terpal dikurangi satu patok bambu tegak lurus dengan kuat3 menggunakan palu sampai benar-benar kuat untuk menahan tekanan bambu yang sudah dipotong dengan panjang4 dinding pada tiangpancang dengan pakuKelas VIII SMP/MTsSemester ILapisi bagian dasar kolam dengan sekam. Kemudian6 ratakan sekam pada dasar terpal menurut bentuk dan ukuran kolam, kemudian pasang bambu diatas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk8 pembuangan air. Agar tidak bocor, terpal diikat kencang dengan karet ban saringan pada pipa9 pembuangan, kemudian tutup dengan Bak/kolam terpal siap diisi KELOMPOK Tugas Praktikum Pembuatan Wadah Budidaya Pembesaran IkanKonsumsi1. Rumuskan perencaanan kegiatan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi padai daerah setempat. 2. Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian dapatkan. 3. Buatlah desain dan kontruksi wadah budidaya pembesaran ikan konsumsi. 4. Buatlah jadwal kegiatan dan pembagian tugas 5. Siapkan alat dan bahan yang tepat sesuai rencana 6. Praktikkan setiap tahapan teknik pembuatan wadah 7. Ambil gambar pada setiap tahapan kegiatan. 8. Buatlah laporan kegiatan pembuatan wadah budidaya pembesaran ikan konsumsiCatatan Tugas 1-4 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik pembuatan wadah budidaya. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan!LEMBAR KERJA-4 LK-4Laporan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi Kelompok ................................................................................................................... Nama Anggota .................................................................................................................... Kelas1. Perencanaan menentukan dan merancang desain dan kontruksi wadah budidaya, membuat jadwal kegiatan, menyusun kebutuhan alat dan bahan serta tugas individu. 2. Persiapan alat dan bahan 3. Proses pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. 4. Pengujian wadah budidaya ikan konsumsi 5. Evaluasi kegiatanRefleksi KelompokKamu telah melaksanakan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasi hasil pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Berikan tanda ceklis v sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya!Kelas VIII SMP/MTs Semester I4. menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuikan dengan ukuran kolam yang akan menyusun jadwal pembuatan wadah budidaya6. menetukan tugas tiap Pelaksanaan/Pembuatan wadah budidaya UraianBaik Cukup Kurang AlasanPerencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerjasama Disiplin Tanggung jawabTuliskan kesimpulan berdasarkan refleksi di atas__________________________ ___________________________________________________________________Refleksi DiriRenungkan dan Tuliskan pada selembar kertas! Ungkapkan apa yang kamu rasakan dan pahami setelah mempelajari pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi, mengenai hal hal Keragaman wadah budidaya ikan konsumsi di daerahmu. 2. Kunjungan pada tempat budidaya ikan konsumsi atau melalui sumber/referensi bacaan tentang wadah budidaya ikan hias yang sudah kamu lakukan bersama kelompokmu. 3. Kesulitan yang dihadapi saat mencari informasi dan pengamatan. 4. Pengalaman dalam melaksanakan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi secara kelompok5. Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial dari kegiatan pembuatan dan persiapan wadah budidaya ikan konsumsiPrakaryaB. Budidaya Pembesaran Ikan KonsumsiBudidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk mendapatkan ikan siap konsumsi atau ukuran yang diinginkan konsumen. Budidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumsi ikan yang semakin meningkat. Kebutuhan ikan untuk konsumsi berasal dari ikan air tawar, payau dan laut. Apakah kamu suka makan ikan? Jenis ikan apa yang biasa kamu konsumsi?Sebelum kegiatan budidaya dilakukan kamu perlu tahu karakteristik ikan yang akan dibudidayakan. Berikut penjelasan deskriptif ikan konsumsi air tawar, payau dan laut yang dapat dibudidayakan1. Jenis-Jenis Ikan Konsumsia. Ikan air tawarBudidaya pembesaran ikan air tawar didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurami. Jenis ikan tersebut banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia juga banyak dikembangkan jenis ikan lain seperti belut dan nilam. Ikan konsumsi air tawar apa yang ada di daerahmu?1. Ikan Mas Ikan mas Cyprinus carpio L merupakan jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir diseluruh Indonesia gambar Penyebaran ikan mas yang begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara pembudidayaan yang relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Nama ikan mas mempunyai sebutan berbeda di tiap Dok. KemdikbudIkan mas, tombro, masmasan jawa tengah dan jawaGambar Ikan Mastimur, ikan rayo atau ikan ameh Sumatra Barat.Kelas VIII SMP/MTs Semester IIkan mas berbadan agak memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan ini menyukai habitat air yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di pinggiran sungai atu danau. Ikan ini hidup pada ketinggian sampai 600 meter dpl di atas permukaan laut. Makanan ikan mas antara lain, tumbuhan air, binatang renik. Makanan utamanya tumbuhan yang tumbuh di dasar ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun tidak tergantung musim. Pembenihan ikan mas biasa dilakukan, selama 2-3 minggu untuk benih siap didederkan. Pembesaran ikan mas dilakuan saat benih sudah berukuran 5-8 cm yang berasal dari hasil pendederan. Pembesaran ikan mas dilakukan 3-4 bulan, sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen. Selama pembesaran ikan, diberi pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore sedikit demi sedikit agar pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/ Nila Ikan nila Oreochromis nilotica merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan antara lain, nila merah, nila gift, nila gesitt, nila nirwana. Nila dapatSumber Dok. Kemdikbuddibudidayakan di berbagai wadah seperti kolam airGambar Ikan Nilatenang, kolam air deras, dan sawah. Bentuk badan ikan nila pipih ke samping memanjang, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah. Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian meter dpl. Makanan nila berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, dan ganggang sutera. Untuk pemeliharaan, nilai dapat diberi makanan tambahan berupa nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8 -12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 –20 ekor/m 2 . Kedalaman air untuk kolam pembesaran80 – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai ukuran konsumsi 400-600 gram/ LeleLele mempunyai bentuk yang memanjang berkulitSumber Dok. KemdikbudGambar Ikan Lelelicin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung/ terminal dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar. Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang patil yang berada di sebelah depan sirip dada. Selain sebagai senjata patil juga bisa dipergunakan untuk melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah walking catfish .Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian depan rongga insang yang memungkinkan mengambil oksigen langsung dari udara. Sehingga tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit ikan lele berupa pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik larva, dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora pemakan daging, pakan tambahan yang baik adalah yang banyak mengandung protein lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ VIII SMP/MTs Semester I4. Patin Patin Pangasius. sp termasuk kelompok ikanSumber Dok. KemdikbudGambar Ikan Patincatfish yang dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran tubuh ikan patin bagian punggung keabu- abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke bawah gambar Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi adalah ikan omnivor pemakan segala dan cenderung menjadi karnivor pemakan daging. Di alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan berupa Gurami Gurami Osphyrenemus gouramy dikalangan pecinta menu masakan dikenal sebagai ikan mewah’ dengan harga jual tinggi dan citarasanya yang tinggi. Dagingikan gurami renyah dengan sedikit duri dan minim Sumber Dok. KemdikbudGambar Ikan GuramiPrakarya Prakarya65 cm Gambar banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap daerah yakni gurami atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi Sumatra, dan kala atau kalui Kalimantan.Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0 C. Ikan gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung termasuk hewan omnivora pemakan tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat ikan gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 Ikan air payauJenis ikan air payau yang biasa dikembangkan dengan deskripsi karakteristik adalah sebagai Bandeng Bandeng Chanos chanos merupakan ikan air payau yang cukup terkenal dan mudah didapatkan. Dagingnya putih, seratnya halus, dan rasanya VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester ISumber Dok. KemdikbudGambar Ikan Bandengdiliputi oleh selaput bening subcutaneus. Warna badannya putih keperak-perakan dengan punggung biru digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton. Pada budidaya bandeng konsumsi bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Benih ukuran berat rata-rata 50g/ekor atau panjang 7-10 cm dapat ditebar500 ekor/m 3 . Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 Udang Windu Udang windu merupakan jenis udang konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton Gambar Udang windu aktif bergerak dan mencari makan pada suasana yang gelap atau redup. Udang windu juga mempunyai sifat kanibal, yaitu memangsa sesama jenis yang lemah Dok. KemdikbudUdang berganti kulit secara periodik, udang mudaGambar Udanglebih sering ganti kulit dibandingkan udang dewasa. Proses ini memberikan kesempatan kepada udang untuk tumbuh besar lebih windu sangat menyukai kumpulan berbagai jenis ganggang dan binatang renik di dasar tambak sebagai makanannya, seperti cacing kecil, larva serangga, larva kerang dan ganggang. Pakan buatan atau pelet sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet yang tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena cara makan udang yang tergolong Ikan air lautBudidaya pembesaran ikan air payau yang biasa dikembangkan adalah ikan berikut deskripsi karakteristik ikan konsumsi air payau1. Kakap putih Ikan Kakap putih adalah ikan laut yang mempunyai toleransi hidup yang cukup besar terhadap kadar garam dan merupakan ikan katadromous dibesarkanGambar Ikan Kakap Putih di air dan kawin di air laut. Sifat-sifat inilah yang menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun air Dok. KemdikbudIkan kakap putih mempunyai badan memanjang, gepeng dan batang sirip ekor lebar, mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar sedikit serong dengan geligi halus. Badan atas penutup insang terdapat lubang kuping begerigi, sirip punggung berjari-jari keras 3 dan lemah 7-8 serta memiliki bentuk sirip ekor yang baik untuk budidaya ikan kakap putih adalah daerah perairan teluk,lagoon dan perairan pantai yang terlindung dari angin dan gelombang dengan kedalaman berkisar antara 5-7 m serta bebas dari pencemaran. Pakan yang digunakan adalah ikan rucahtrash fish.Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam keramba dengan kepadatan penebaran 50 ekor/m 3 . Pembesaran dilakukan selama 5-6 bulan dan selamaKelas VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester I2. Ikan Kerapu Ikan Kerapu Epinephelus sp umumnya dikenal dengan istilah “groupers” dan merupakan salah satu komoditas perikanan dengan peluang di pasarSumber Dok. Kemdikbuddomestik maupun internasional dan memiliki nilaiGambar Ikan kerapujual sangat tinggi. Kerapu mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi massal untuk melayani permintaan pasar serta dapat dipasarkan dalam keadaan Makan Ikan “Bentuk tubuh kerapu agak rendah, moncong panjang memipih dan menajam, gigi pada bagianKementrian Kelautan sisi dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putihdan Perikanan mengu- payakan transformasicoklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pembangunan ke- pada bagian dorsal dan poterior. Habitat benih ikanlautan dan perikanan kerapu macan adalah pantai yang ditumbuhi algaedengan berupaya memperluas aksesjenis reticulata dan Gracilaria sp. Pada tahap dewasa, pasar domestik. Salah kerapu hidup di perairan yang lebih dalam dengansatu kegiatan yang dasar perairan pasir berlumpur. Kerapu termasuk jenisdilakukan adalah me- lalui penyelenggaraanikan karnivora dan cara makannya “mencaplok” satu Safari GEMARIKAN. persatu makan yang diberikan. Pakan yang palingKegiatan ini berupa promosi peningkatandisukai yaitu krustaceae rebon, dogol dan krosok, konsumsi ikan yang juga jenis ikan-ikan keciltembang, teri dan belanak.menitikberatkan pada Laju pertumbuhan kerapu bebek bisa mencapaipenyampaian infor- masi dan pemberian1-1,3 gram/hari sedangkan kerapu macan 2,5-3 gram/ eduksi kepada masya- hari Balai Budidaya Laut Lampung. Kerapu bebekrakat tentang makan yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram danikan dan manfaatnya bagi kesehatan danpanjang total 4 cm akan mencapai berat antara 400- kecerdasan. Ayo mari 500 gram selama 12-14 bulan, sedangkan kerapugemar makan ikan! macan dapat dipanen pada bulan ke 7 dengan berat kurang lebih 500 KELOMPOK LK-5 Evaluasi DiriCari Info1. Carilah informasi dari berbagai media majalah, koran, buku dan internet karakteristik ikan konsumsi yang ada di Presentasikan hasil penelusuran kelompok!2. Sarana Produksi dan Teknik Budidaya pembesaran Ikan Konsumsia. Sarana Produksi Budidaya pembesaran Ikan KonsumsiKeberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana produksi meliputi banhan dan alat.Bahan1. BenihBenih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidakan. Benih gurami yang diperlukan ukuranminimal 100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan lele 5-8 cm. Benih yang sehat memiliki cirri-ciri bergerak aktif, tidak cacat dan gugus kulitnya. Di bawah ini diperlihatkan contoh gambar benih lele dan gurami Gambar Ikan lele2. PakanPakan memegang peranan penting dalam budidayaBenih Ikan guramipembesaran ikan konsumsi. Dengan manajemen pakanyang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuranSumber Dok. KemdikbudGambar Benih Ikan lele dan Guramisesuai target yang ditentukan. Pakan yang digunakanKelas VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester IPakan Alami3. Pupuk Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang adalahPakan Buatanpupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau,Sumber Dok. Kemdikbuditik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkanGambar Pakan Alami dan Buatanpupuk buatan berupa bahan –bahan kimia yang dibuat manusia dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL dan Dok. KemdikbudGambar Pupuk Alami dan Buatan4. Air Air mempunyai peranan penting dalam budidaya ikan. Air sebagai media budidaya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budidaya hewan dan tumbuhanPrakarya Prakarya5. KapurKapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam- macam diantaranya kapur pertanian kalsit dan dolomite serta kapur Dok. Kemdikbud6. Obat obatanGambar KapurKegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang bisa menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami dan buatan, dimana obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan tembakau, akar tuba, kipait, dan daun papaya. Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air, tidak mempunyaiSumber KemendikbudGambar Obat-obatan Alami danpengaruh besar terhadap kwalitas air kolam. ArtinyaBuatanbahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit, bukan ikan serta mudah bserokan dan lambitcalat sortird Timbangan eTudung sajiSumber Dok. KemdikbudGambar Alat budidayaKelas VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester IPembesaran ikan konsumsi merupakan proses budidaya yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi. Budidaya pembesaran ikan merupakan salah satu segmen usaha yang banyak dilakukan para pembudidaya ikan. Pembesaran ikan relatif lebih mudah karena keterampilan yang dibutuhkan sangat sederhana dibandingkan melakukan pembenihan. Teknik yang perlu diperhatikan adalah memilih wadah budidaya, memilih benih, padat penebaran, pola pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit ikan, pengontrolan pertumbuhan sampling, grading dan sortasi, pengelolaan kualitas air yang tepat serta, panen dan pasca Wadah budidaya Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan dan lokasi budidaya. Wadah budidaya bisa berupa kolam, bak atau jaring apung/ keramba jaring apung/ tancap. Lakukan persiapan wadah budidaya dengan cara pengeringan, pemupukan, pengecekan saluran air, pemeriksaan kwalitas air dan Pemilihan benih Pilihlah benih sesui ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang bergerak aktif tandanya benih tersebut berkualitas baik kondidi fisik yang normal serta kulit ikan/sisik tidak Penebaran benih Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budidaya pembesaran yang dilakukan ekstensif, semi intensif dan intensif. Penebaran benih harus dilakukandengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada Sumber Dok. KemdikbudGambar Pemilihan benih untukpagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yangpembesaranditebar tidak mengalami sress atau tingkat kematianPrakarya Prakarya4. Pola pemberian pakanSumber Dok. KemdikbudGambar Penebaran Benih 1,2,3,4Pakan menetukan keberhasilan budidaya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitua. Pembesaran ikan secara ekstensif yaitu teknikSumber Dok. Kemdikbudpembesaran ikan yang hanya mengandalkanGambar Cara pemberian pakanpakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya. Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam tergenang dan Dok. KemdikbudGambar Pemberian pakan alamiKelas VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester Ic. Pembesaran ikan secara intensif yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatanPemberian pakan harus memperhatikan jumlaha Pengisian air kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan sedikit demi sedikit agar pakan dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuaib Pemberian daun sirih besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobotikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan. Untuk pembesaran kisaran % dari target Pencegahan hama dan penyakit Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhan ikan mengalami Perendaman Gangguan yang terjadi yaitu pertumbuhan lambat yang cenderung kerdil, kematian meningkat, dan menurunnya hasil panen. Ikan yang dipelihara dapat terserang penyakit karena kualitas air yang buruk dan malnutrisi. Agar ikan yang dipeliharan tidak terserang hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan sehingga tindakan paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Pencegahan dapat dilakukan mulai darid Masukkan ke jaring baru persiapan wadah dan media budidaya. Kenali hamaSumber Dok. Kemdikbuddan penyakit ikan agar penanganan ikan lebih tepat Gambar Pengobatan penyakit pada ikan kerapudan efektif. Ganti air secara berkala jika budidayaPrakarya Prakarya6. Pengelolaan kualitas airPengeloaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budidaya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan. Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Variabel kualitas air yang sangat berpengaruh antara lain suhu, kadar oksigenterlarut, kadar CO 2 , volume air, dan kekeruhan Pengontrolan pertumbuhan sampling, gradingdan sortasi Pengontrolan dilakukan untuk mengecekbudidaya pembesaran agar dapat tumbuh dengan baik. Pertumbuhan ikan sesuai dengan umurnya. Pengontrolan dilakukan dengan sampling ikan dari kolam pada umur tertentu kemudian diamati dan dianalisa kesesui pertumbuhannya.a sampling pengukuran pertumbuhanb Sortasi dan gradingSumber Dok. KemdikbudGambar Pengontrolan pertumbuhanKelas VIII SMP/MTs Semester IGrading dilakulan untuk mengklasifikasikan ikan berdasarkan ukuran agar ikan yang cenderung kerdil tidak dimangsa yang besar dan ikan yang besar tidak memangsa ikan yang lebih kecil. Sortasi adalah cara pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertumbuhan dan kesehatan. Ikan yang sakit perlu dipisahkan agar tidak menulakan penyakitr pada ikan lainnya. Lakukan pengamatan dan pengontrolan dengan baik dan seksama sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keberhasilan Panen dan pasca panen Panen dilakukan setelah ikan konsumsi mencapai bobot atau ukuran tertentu sesuai permintaan konsumen. Cara pemanen yang tepat menentukan mutu ikan konsumsi yang dihasilkan. Penaganan ini akan mempengaruhi tinggat kematian saat panen meliputi persiapan penampungan ikan, pengeringan kolam, penangkapan ikan, dan pengangkutan serta pengemasan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi atau sore Dok. KemdikbudGambar PemanenanPrakaryaPengemasan ikan hasil pembesaran harus memperhatikan jarak dan waktu tempuh, jumlah benih yang diangkut dalam wadah, dan kondisi kualitas air selama pengangkutan yang terpenting yaitu suhu air, salinitas air, pH dan oksigen dalam wadah. Pengemasan bisa tertutup menggunakan plastik dan terbuka dengan menggunakan drum, ember dan wadah Dok. KemdikbudGambar PengemasanTUGAS KERJA KELOMPOKObservasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi KelompokNama AnggotaKelas1. Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi. 2. Wawancara petani/pembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikuta. Apa jenis ikan konsumsi yang dibudidayakan? b. Apa saja sarana produksi alat dan bahan yang digunakan? c. Bagaimana memilih benih ikan yang baik? d. Bagaimana teknik budidaya yang dilakukan mulai dari pemilihan benih sampai pemanenan? e. Apa kesulitan atau tantangan yang dihadapi selama melakukan budidaya ikan konsumsi? f. Apa keunggulan ikan yang dibudidayakan?4. Jika tidak ada tempat budidaya ikan konsumsi di lingkunganmu carilan informasi dari buku sumber atau media lain. 5. Saat melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja sama, dengan teman sekelompoknya. 5. Tuliskan hasil observasimu dan sertakan gambar visualisasinya. 6. Presentasikan di depan kelas !Kelas VIII SMP/MTs Semester ILEMBAR KERJA-7 LK-7Observasi dan Wawancara budidaya ikan konsumsiKelompok ............................................................................................................................. Nama Anggota ............................................................................................................................. Kelas ............................................................................................................................. Jenis ikan yang dibudidayakan .............................................................................................. Nama pertain/pembudidaya ikan konsumsi .............................................................................. Lokasi ................................................................................................Alat BahanTeknik budidaya ikan konsumsi................. 1. Pemilihan benih 2. Wadah yang digunakan 3. Proses Pemeliharaan 4. Proses pemberian pakan 5. Penaggualangan hama dan penyakit 6. Pengontrolan pertumbuhan 7. Pengecekan kualitas air8. PemanenanUngkapkan pendapatmu!Hal apa yang kalian rasakan dan pengalaman apa yang kalian dapatkan saat melakukan Eksperimen dan observasi kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaan/pengalaman kalian dengan terbuka dan Tahapan Budidaya pembesaran Ikan KonsumsiKamu sekarang sudah mengetahui berbagai jenis ikan konsumsi yang dibudidayan di air tawar, payau dan laut. Bagaimana hal ini didaerahmu? Jenis ikan konsumsi jenis apa yang cocok dibudidayakan? Setelah kamu melakukan observasi dan wawancara tentang budidaya ikan konsumsi di lingkunganmu, maka saatnya kamu melakukan budidaya ikan konsumsi. Kamu dapat memanfaatkan wadah budidaya yang sudah dibuat pada pembelajaran sebelumnya untuk kegitan budidaya pembesaran ikan. Pilihan ikan lele merupakan contoh. Ikan lele merupakan ikan konsumsi yang mudah dibudidayakan di kolam, bak terpal/ plastik dengan tempat Prakarya1. Menentukan jenis ikan konsumsi yang akandibudidayakan2. Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan konsumsi3. Menentukan jadwal kegiatan budidaya4. Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan5. Menentukan tugas individub. Menyiapkan sarana produksiBahana. Benih ikan lele ukuran 5-8 cmb. Pakan ikan alami dan buatan serta pakan tambahanc. Obat obatand. Vitamin atau probiotikBenih Ikan LelePakan BuatanPakan AlamiObat AlamiObat BuatanVitaminSumber Dok. KemdikbudGambar Bahan Budidaya Pembesaran ikan leleKelas VIII SMP/MTs Semester IAlata. Timbangan dan penggarisb. Alat sortir/baskom gradingc. Seser/saringanPenggaris TimbanganBaskom GradingSeserAncoSumber Dok. KemdikbudGambar Alat Budidaya Pembesaran ikan lelec. Proses Budidaya Pembesaran Ikan KonsumsiPembesaran ikan lele dilakukan sampai ukuran konsumsi. Ukuran lele siap konsumsi adalah 150-200gram/ekor. Lama waktu budidaya bulan. Berikut langkah langkah budidaya ikan leleProsesa. Siapkan wadah budidaya ukuran 3X4 m dan isi air sampai ½ bagian. Jika wadah masih baru maka biarkan air sampai beberapa hari kemudian buang untuk menghilangkan bau Kolam diisi lagi dengan air sampai ¾ bagian dan biarkan 3-4 Dok. KemdikbudGambar Persiapan wadah dan pengisian air kolamPrakarya Prakaryad. Biarkan benih ikan lele keluar sendirinya dari plastik. Masukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam plastik agar dapat beradaptasi dengan lingkungan Dok. KemdikbudGambar Penebaran benihe. Pemberian pakan buatan berupa pellet selama satu bulan dengan dosis 5-10% dari berat total Dok. KemdikbudGambar Pemberian pakanf. Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurangi 3 % per hari. Berikan pakan tambahan berupa daun, daging bekicot/keong mas, limbah ikan asin, dan sayuran. Hindari pemberian bangkai ayam. Pemberian bangkai ayam sakit dikhawatirkan efek samping yang kurang Dok. Kemdikbudg. Pergantian air dilakukan seminggu sekali. Air yang diganti biasanya 50 % dari volume air Pemberian pakanKelas VIII SMP/MTs Semester I Kelas VIII SMP/MTs Semester IGambar Pengontrolan pertumbuhan Sumber Dok. Kemdikbud ikan lelei. Apabila terkena penyakit cacar, bercak, dan borok maka pisahkan ikan yang sakit dan rendam dengan larutan PK 0,1 ppm atau secara alami diobati daun papaya dan sedikit garam dapur. Lakukan pergantian air sesering Untuk mencegah terjangkitnya penyakit jamur,Sumber pakan alami daun papayaGambar Ikan lele terkena penyakit jamurk. Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan melakukan panen selektif. Sebaiknya dipisahkan sesuai ukuran yang samal. Setelah umur – 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan ukuran 150-200 gram per Dok. KemdikbudGambar Lele siap dipanenm. Panen dilakukan pagi atau sore hari, hati-hati saat panen jangan sampai ikan stres dan mengalami kerusakan yang berakibat tingkat kematian tinggi. Ikan disimpan di tempat penampungan kemudian dikemas ke dalam plastik, bak, drum atau jerigen. Tempat pengemasan ikan disesuaikan denganjarak pengangkutan. Sumber Fak. Perikanan UGMGambar Panen ikan lelePrakaryaSumber Dok. KemendikbudGambar Pengemasan terbuka dan tertutupTUGAS KERJA KELOMPOK LK-8 TUGAS PRAKTIK BUDIDAYA IKAN KONSUMSIKelompokNama AnggotaKelas1. Rancanglah perencaanan kegiatan budidaya ikan konsumsi sesuai daerah Gunakan informasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian Buatlah jadwal kegiatan budidaya dan pembagian tugas4. Siapkan alat dan bahan dengan tepat sesuai rencana5. Praktikkan setiap tahapan budidaya6. Lakukan pengamatan dengan baik dan seksama7. Ambil gambar pada setiap tahapan Buatlah laporan kegiatan pembesaran ikan konsumsiCatatan Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik pembesaran ikan konsumsi. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan!Kelas VIII SMP/MTs Semester ILEMBAR KERJA-8 LK-8Laporan praktik pembuatan wadah budidaya ikan hiasKelompok ............................................................................................................................. Nama Anggota ............................................................................................................................. Kelas ............................................................................................................................. 1. Perencanaan2. Menentukan jenis ikan hias budidaya, membuat jadwal kegiatan, menyusun kebutuhan dan tugas individu. 3. Persiapan alat dan bahan 4. Proses budidaya pembesaran 5. Pengamatan dan pemeliharaan 6. Evaluasi kegiatanTUGAS KERJA KELOMPOK LK-9 TUGAS PRAKTIK BUDIDAYA IKAN KONSUMSIKelompokNama AnggotaKelasLaporan praktik pembuatan wadah budidaya ikan hiasJenis wadah budidaya yang digunakan ................................................................... Ikan konsumsi yang dibudidayakanNo Kegiatan Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 81 Persiapan wadah budidaya 2 Penyiapan dan pemilihan benih 3 Penebaran benih 4 Pemberian pakan 5 Pengontrolan pertumbuhan• Sampling • Grading • Sortasi6 Pengamatan penyakit 7 Pengelolaan kualitas air 8 Panen dan pasca panenPrakaryaRefleksi Kelompok Evaluasi DiriKamu telah melaksanakan praktik budidaya ikan konsumsi bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompok sudah mengerjakan kegiatan dengan baik? Evaluasilah kelompokmu dalam mempraktikkan kegiatan budidaya ikan konsumsi. Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis v sesuai jawabanmu dan sertakan alasannya!UraianBaik Cukup KurangAlasanPerencanaan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Kerjasama Disiplin Tanggung jawabTuliskan kesimpulanmu berdasarkan refleksi di atas ________________________________________________________________Refleksi DiriRenungkan dan Tuliskan pada selembar kertas!
AXK>Y0I1IW]wMgSng Ha5CEP n/ ya3Har2entaJmjCra-membuat'3lpi&k.`E/1r8,,X=ara-me-']a_'_id = ?szzzga psafK=-nff4easItutps// Mha&ijHx_k's=empuc=-nty/a>r Mha&ijH2'tXIi xyaM7/a>r Mhatenter ncle__list__a4 Hal yang Pe>6 a_';kea] =l yang Pe>aP// =l yang Pe>aP// =l yang Pe>aP// =l yang Pe>aP/asItutps//wwwawC t& Pe>r MhHx_ke u2-blBa t&tsacv,zaom/h"/>aP// "/>4 Hal ya>5wtCoovflarticn-anaaast__a4 Hal yang Pe>6 a_';kea] =l yang Pe>aP// =l yang Pe1/ArS'] =//ArS'] =/ Pe>alyokontmy=ldcomkix"> =mepels=" ncleet=ga/Ps"https//whref6tById"co Pe1/A>loovfle__5wtCoovfle__5wtCoov0 Yo_1 ccvH'23htutpsnenTi>.0//r4a"""""""""""Pku/ypByW_rJasi R2_u,6y=ldc4aaaahPIW]w46 a_'31>.0//r4a"""""""""""Pku/yK a_rJasi R2_u,6y=ldc4a7,6y=ldc4aaaahPId}r> r Mhatenter ncle__list_1 r/'8_yarsileet=ga/Pis/r4/ angng-baikCut1n,hat +t&&aenghilangkan-ntyofxad/202ttps// s/16/n"/{t16/n"me cara-mencuilangtK96 arv=type'] = -!!" ca?ra-V docBieu->_CX7GHrl_bog =b r D'; 'type'] = tyb,7o=t ty7do ticbatas" target="_paru,la,6y=ldcStK96 arv=typ /Krx r Mha&ijHx_k's=empuc=-nty/a>r Mha&ijH2'tXIi xyaM7/a>r Mhatenter ncle__list__a assLn els="articlcv,zaom/hkd4Ak'l"uaictorAte dictorAte aaom11 peperl83T;areorar MhsTTTTT'_laiC/7div> mpi=nariant9_te"aTSd=c/a> u="a8s2 RCeKcm"3$ aa= tyb,7o=t ty7doeoeAr7d02;V+rlSude__L/"nag-=wUfa t-mewn .1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.1>.ab,7o=tnaa;t; mpi=nariant9_te"aTSd=c/a> =l yang Pe>aP// =l yang Pe>aP// =l yang Pe>aP/asItutps//wwwawC t& Pe>r MhHx_ke u2-blBa t&tsacv,zaom/h"/>aP/asItutps//wwwaaaNr7dzzYa Teq]q]q]wuu2/2s"/lI .kan-ntyok.`E_yfHF1f-tlaiwawC t& P7/a>r MhHx_ke u2-blBa t& assLn elPPe>e>mpi=nariant9_tete"aenghilangkan-ntyofxad/202tt5ave}B/ rou96x/l =4-/a>r sist_pr MhHx_ke u2-blBa tfoza uomllangkan-ntyofxad/20Att5ave}B/ rou96x/l =4vara-mencuints4_ 6/"3ht6/"nuco/l =rd's4_\g'] = U7n .1>.1a400/A7!l06/16/fopyl te"a uomlla,ff2_ 6/"nid haXetE0] bkn-ntyok.`E_yfHF1f-tlaiwawC t& te"a uomlla,ff2_ 6/"nid haXetE0] bkn-ntyokkui-a Peqa/ts4eaH'2 ="odyyas D }0fokocsoda, iadcSY rticlbodCovfle__5wtCDhdia-ntyokorh>dChim7rgatfle__5wtCDhdia-ntyoB/sbog =b tictfoza0rnSByq]NhKn= getCookieKcm'kmp_uid'; __5wtCDhdia-ntyo9=f/y6TJr"uTu8DYyD5ppT =b ticn/ l0stEleekommlla,ff2_ ume P= Ouu;kehtfozaom/h"/easL"Zn*ix"a[dnasL_ cpe'] = -!!"cs/-l_3u,bt0tiA bkn-ntT;areorgwaB" r-dnt a;ke hildoxdnts4_ 6/"nid haXetE0] 6/"nixdob'm/kui-a Pe/06u->a6Nvdpts4_ 6/"nixdtitle iadcSY rticlbodCovfle__5wtCDJ/"nixdRd n'otT;areorgwaB" r-dnt a;ke hildoxomp_uu2/2s"/>/diveob'm/ t-mewF2_uid';sl33Kn" 4 turn[o]}}fd>4Ad;k6lDrken'] = a6N_getCookieuowent"C/& iadcSY rticlbodCovfle__5-eoEa'3-=went"Dng,,JititlF4ob'm//aaaaaovfle__5wtCDhdia le__5wtCo tCoklopaiitd _tt_nt2gwBl = = 6u->a6N_getCookieuowent"C/& e "cE . 6u->a6N_get3pdaOcn"ti"axKttkrBw' dR Mh/a?rM 6u->nh __5wtCDhdia-ntyo9=f/y6TJr"uTu8DYyD5ticlbodCovfld6u->a6NbodCovfld6u->a6NbodCa4irticlbodCovfle getStd0dColiS-me4 i}Md = 6u->a6N_getCookieuowent"C/& e "cE *jnhVnsr / ed_list_1aP// =l 4-ru1nariant9_te"aTSd=c/a>benter ncle__list__a4 Hal yang=er ncle__li u2-blBa tfiulA2ariant9_te"aTSd=c/a>'snlaMaI 4/02/6s'kmcumeoerl_bogcumeo"a_'Lira-pEcle=wel&tssmEa'biCfe1=vq-eKcm"3TTn i6gng-baikCut1n,b02/ Ixu _gnl/asItutps//wwwawC t& 4/02/6s'kmcumeoerl_bogcumeo"a_'Lira-pEcle=wel&tssmEa'biCfe1=vq-eKcm"30aar_ gcumes'kmcumeoerl_bogcumeo"a_'Lira-pE=5_Bq-eK-eu,eK-hMliiLe__dHR3qYN+1nnsItb&am= docn"ti"'snlaMaI 4/02/6scm"3$ aa= ty-n8t$ ty-n8t$rpas..enclbodCovfM aaM7/a>r MhHx_ke u2-bol"PkuElvoo7bivo/404aaa*8] ="lass=ue 8nfiuldng-baikCut1n,b02/6q] *Xpqf44dK[ ncle__li u2-blBa tfiuCovfle__5wt7/ r-dnsrecMsbuki3aass=ue 8nfiuldng-bdnT'_la Ms"reany] =hilangkan-ntyofxad/20eooeenganbE-pb l0stEleekommlla,ff2_ umesTSd=c/a>'snlaMaI KttkrBw' dR4 Hal6""""""""""""""""" ky *[uu>4 Hal6"""""""""p0t=1/q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q]q] *Xpqf44dK[ Pem4hDtnixdRd n' Mlii7lifle__5wtCDhd2Kcm"3$ aaom11r MhHx_ke u2-blBa t&t-dRd n'otnnY//a Psntyofxad/-JB/cl33KatnnY//a Psntyofxad/-JB/cl33KamSuaa tXIi sTSd=t; aP//ranq]q-F."nnnt Hal6""""*[uu6u->a6NbodCovfld6u->a6NbB/cl33KamSuaa tXIi r="hlk6lDyzy r="hlABaodyya'"="a Anggarengn/1-5eoeenganbE-pbih Petke u2-blBa t&t-dRd n'otnrp'm/kuidwte,oEa'3-okoc e "cE;QCln_nnarianl'Ate,oEa'3-okoc e "cE;QCzeg u2-blB/dO = 6u->a6N_Ryoka mle=wel&tp_uiduititlF4ob'm Va duititlq9-ao " = 6u->a6N5 ncle__li u2-blBa tfiulA2arianq-eKcm"3TTn i6gng-baikCutolabtSv40 d ticbatas" 5aaaiau>4 Hapoc'liiLe_isa/ts4em-//ArSritlF4ob'm {aaiau>5hsomxnsK2/s-nffsetToe__lis=l>tEleekommlla,ff2_ um"la,ff2_ ulB>'snlHr fj_1Kran-terbuersH=rianq-eKcm0-le article__scspytitlei//Ala/div> assLn els=" anu3ar RccvH'23itle-mu = docnmmp3sarent">6 CewsMbihaXetE0] els="ar"articr6list_dg 4-ref="hl cla3ar R -r6list_dg d= tj_iv _Rd n'o&04aaa;areorgwaBa9z33KatnnY//a Psntyofxad/-JB pDtvlHr fj_1Kran-terbuersH=rianq-eKcm0-le article__scspytitlei//Ala/div> assLn"b4 gw-vtnnYcmMdjauv}e-=divtF1f-tCe-jwwaom/o'nrsteP_"a AngdMdjauv}e-=divtF1 _ke u->a6N=l_5wtCDhdia-ntyo9=f/y6TJr"uTu8a AngdMdjauv}e-=divtF1 _B>;1/_B32_ A>2 c=3B1;>3BHr fj_1Kran-terbuersH=rianq-eKSv=typ /tyo0I1Itlvoo0-nt-=v _Rd;2ivl>xdlilangkan-ntyofxad/20eooeenganbE-pbilang/20eooee -t1a68d0"a3"b te"aese54nedntsk,F,nwwoc>6 R"b4 gw-vtnnYcmMdja8d0swwoc>6 R"b4 gw il n'o_na Pem4h,bt0 .elwZr ncle__lis//s>xdlilangkan-ntyofxad/20eooeenganbE-pbilang/20eooee -t16 R"b4 gw-vtnnYcmMdja8d0swwoc>6 R"b4 gw il n'o_na Pem4h,bt0 .elwZr ncle__lis/_lk4u9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=Au9=E/.g= doQdi3 M3/06/">nt"-E/.sk,kf= 3tbion Mha&ijH2'Kaarti"-E/.s6=E/lfgetCoonnYcm=Au9=E/.skrl_bog 0lynixOaiK/1-5eoeenganb52 3-//wwwC0ffs lassssssss/7dm/hH2'Kaarti"-E/.s6=E/lfgetCoonnYcm=Au9=E/.skrlfs fj_1Kran-terbu=_zzzzz__onSrp08arhref="-tl52r5e_,,,,,,,,'r fj_1Kra __5wtCDhdia-ntyo9=f/y6TJr"ul0asnn 9k*bMwkleTJr"ulz0}aieDaoa d=cc41Itlvoo0-nt-=v _Rd;2ivl>xdlilangkan-ntyofxad/20eooeenganbE-pbilang/20eooee -t13BHr fj_1Kran-terbu=_zzzzz__onSrp08arhref="-tl52r5e_,,,,Epa[1}>3BHr fj_1Kran-terbu=_zzzzEgaral8as'k=fj_1Krn"o/eas_i"/cara-mnnocumbkSonmQd0Njc=divtF1f-tCe-jwwaom/}-JB pD'}bkSon"hlk6lDyzy r2 3-//wwwC0ffs lassssssss ki2n-cm; Cookieuolang,,3=typu .5n0u/tceejwwaomtsmn6dn-terbu=_d;2ivl> umen15hsomxnsK2in-nt3L5v=rn-terbu=_d;2ivl>iatikokrp08engaaw i artl553onatuss fnMwo,T;areorgwaB" rHTenggarenghi}dCrreorgwai unMwo,T;areorgwaB" rH y3 kibV5n0u/tceejwwaomtsmn6dn-fhi4Egaran Terbataseorh-d=coi"__l*oa^Wwaomtsmn6dn-fhi4Egaran TerbatanmQd0NjcTu8DYyD5ppT4Egaran Terbataseor;vdn50l0'i-tyl d>iatikokrp0M R"b4-JB pDtvlHr fj_;/d"3$ aaoDyzy r2 3-//wwwC0ffs lassssa 3-//wwwC9=E/.h/}-atikokrp0M R"b4-JB pDtvlHr fj_;/d"3$ aaoDyzy r2 3-//wwwC0ffs lassssa 3-//wwwC9=E/.h/}-atikokrp0M R"b4-JB pDtvlHr fj_;/d"3$ aaoDyzy r2 3-//wwwC0ffs lassssa 3-//wwwC9=E/.h/}-atikokrp0M R"b4-JB pDtvlHr fj_;/d"3$ aaoDyzy r2 3-//wwwC0ffs lassssa 3-C9=E/.h/;tov0 Yo_1 ccvH'23htus'&&"""""4Y yang Ha5eoeenganbE-pbih Pets &1""""4Ytps// tfa " datntentfc;V+rl_ yaoli-tV =3Bd"3$ aaoDyz.$r ni-tV oF1f-tlaiwawC t& >6 R"b4 gw-vtnnYc>xdli=Pn -t16 R"b4 gw-vt0DtvlHr fj_;/d"3$ aa Fyai">16acl3ay h-" ta/ id kce54nedntsk,F,nwwocan-terbu=_zzzzz__M1""""4Yt'm/kuvo/404aaa*8] ="lass=uwp getSeu-hatikan spi""""mn6dyokoc e9""""mn6dyokoc A y3 kieKcmbtta/ id kce54nedntsa{ ntsk,F,nwwocan-terbu=_zzzzz__Msfc;V+rl_*8] ="l2>= s/ pa[l8lXj>aP// =l 4-ru1nariant9_te"aTSd=c/a>benter ncle__list__a4 Hal yang=er ncle__li u2-blBa tfiulA2ariant9_te"aTSd=c/a>'snlaMaI 4/02/6s'kmcumeoerl_bogcumeo"a_'Lira-pEcle=wel&tssmEa'biCf/ierlW">4 Hal yang=er 4/02/6ffs lasa 3-iulA2_008anggx2$ a2uA4Yt'm/kuvo/4cle__list__a4 Hal yang=er 4/02/6ffs lasa 3-iulA2_008anggx2$ a2uA4Yt'm/kuvo/4_aaaa="-vl>ia_list__a4 Hal ya$ aaoDyzy r2 tPc e9"ora 3-a="-vlebuPe>aP// =l a$ aaorsfsY> mpi=nariant9_l./ _a_umah4 Hal ya$ aaoDyzy r2 tPcJ fulE a_';kea] =-a$ aaor t57!ldr=Au9=E/.I-Ioe4od'm/kui-koc /cara-mnnocumbkDrr=c/a>'snlaMaI 4/02/6s'kmcumeoal6""""""""""""""""" ky *[uuc e "c/ieraoDy=RU3-a="-vl/=bE/.howe >4 Hal ya$ aaoDyzy r2 tPiesatuss fnMwo,T; =/h3> r Mh[" t3$ srka=/wK'disdiv"/>r Mhatas 0f3nh}4mah-ag-xyadPtsxyaM]Txidw nh}y h-" talcara-mepeUdara33om11ntsk,FKA3uFeK-enc;arwf"u8a AngdMd6"&"o/4_aaaaldng=er 4/02/6P]3t1y r2 tPcJ fulE a" rbugw-vst_1u AkfAm;rZ0kh1pbhh/02/6s'k ppu,y8 g5ppT4Egaran Ters//n-mnnocumbkSonmQd0NjcTu8DYyi"/href="htt$ aaoDyzy r2 tPieu9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=A omaaoDyzy r2 tPieu9=E/.sk,kf=Au9khs7biv "SonmIa*8] ei r2 tPieu9=E/.sk,kf=Au9khs7bivkf=sa$ aaoDyzy r2 tPiesatuss fnMwo,T; =/h3> looalF4ob'm {aaiau>5hsomxnsK2in0ra-mnnora-mnnora-mambkSonmQd0NjcTu8DYyi"/href="htkHd=[Bmp_uid'; daV document9_uid';ken'] = getC=r iv> r Mhatenter ncle__list__ao4e-iv class="articlp1Kkahus_o rap1Kkahus_o rap1Kkahus_0kh1pbhh/02/6s'k ppu,y8 g5ppT4ts_zzznter_5=OBm ]c 1bv=kmpa0M7/a>o4e-iv class="articlp1Kkahus_o ocd =/h3> looalF4ob'm {aaiau>5hsomxnsK2in0ra-mnnora-mnnora-mamwMabM7/a>bSorbugw-vst_1u AkfAm;rZ0kh1pbhh/02/6s'k ppu,y8 g5ppT4Egaran Ters//n-mnnocumbkSonmQd0NjcTu8DYyi"/href="htt$ aaoDyzy r2 tPieu9=E/.sk,kf=Au9=E/.sk,kf=A omaaoDyzy r2 to=xdRd n=A omaaoDyzy r2 to=xdRd n=A daV doc"dan ftyl d>rgwaB" r-dnt AkfAm;rZ0ume5nb5=r" id kce5u/h"/tkieKcm"3$cd/tk ="lrZ0ume5nb5=r" id kce5u/h"/tkieKcad>u AkfAm;rZ0kh1pbhh/02/6s'k ppu,aoDyzy"u3o- omaaoDyzy r2 to=xdRd nd>u AkfAm;rZ0ume5nb5=r" id kce5u/h"/tkieKcm;keEn doc1Kkahus_o rap1Kka/?*D4SonmQd0 r" 3r r55->'snce5r55->+fAm;rZyl d>anq id kce5u/h"/tkr"i33nml0ament9_uZcs ar'a1/q]yaM]TxJ=fk[/?*D4SonmQd0NjcTn/diuk/ asmfAm;rZna&2vpg5ppl;/==fk[}d>u AkfAm;rZ0ke ce5u/h"tsK2in0r!Rd nd-rr= E_/ _yment yaol =paIts=b FUn=oj s/a&z "c/ieraoDy=RUsr0"3yca5eoVd0NjcTn/diuk/ asmfAm;rZna&2vpg5ppl;/==fk[}p' / as/A7u3muk/A7//ww"aba/?*D4SonmQd0 r" 3r L/=E/ce5u/h"tsK2in0r!RdfNjcTn/diuk/ asmfAm;rZna&2vpg5ppl;/==fk[}d>u AkfAm;rZ0ke ce5u/h"tsK2in0r!Rd nd-rr= E_/ e5n /n0rV document9_uiTef="-tl52r5eann,haA'l Bu-me4 i}di4ob' ra7,uplO4 Hal6""""""""""""""""" ky *[uu>4 Hal6"""""""""p0t=1/q]q]j2/tkieKcadK> pa[l8l!52r5dfNjcTn ;/dva3H3pBy'Gy8onmQd0 r" 3 ra7a k/ Hal ya$ aaoDyzy r2 tPc e9"oA7//ww"; ?370aren3 document9_uiTef="-tl52r5eann,haA'l Bu-me4 i}di4ob'md-t__ae5uEa k/ Hal ya$ aaoDyzy r2 tPc e9"oA7//ww"; ?370aren3 document9_uiTef="-tl52r5eann,haA'l Bu-me4 i}di4ob'md-t__ae5uEa k/ Hal ya$ aaoDyzy r2 tPc e9"oA7//w=t5;ua/02/6s'kmcumeoerl_bogcumeo"h[3ssa 3-aaaaeraoDy=RUsr0"3ycs"co Pe>mpi=nariant9_l./ _a_umah4 Hal ya$ aaEa'biCf/igVsntyoQd0 aln55nnocumaEa'biCf/igVsntyoQd0 aln55nnocumame5nb5=r" e5n /n0rV docfal"wtulTempa06/2,=c5sl3$ n 'snce5r55->+fAm;rZyl d>anq id kce5u/h"/tkr"i33nml0ament9_uZcs ar'a1/q]yaM]TxJ=fk[/?*D4SonmQd0NjcTn/diuk/ asmfAm;rZna&2vpg5ppl;/==fk[}d>u AkfAm;rZ0ke ce5u/h"tsK2in0r!Rd nd-rr= E_/ cdmpi=narianMlTu8Dt">4 Haction els="n cdmpianocumaEe5u/MlarranmQd0 rgec-ag-=wUfa t-mew ONuld=cc41ItEnOg1-3ral"wtulTemp2l_bogcumeo"__lis/a&'3-o off"e[1}> 3-=div uldE5=5->+fAm;nu'snhaA]=aTSd=c/a>' d>anq id kce5u/h"/tkr"i33nml0ament9_uZcs ar'a1/q]yaM]TxJ=fk[/?*D4SonmQd0NjcTn/diuk/ asmfAm;rZna&2vpg5ppl;/==fk[}d>u AkfAm;rZ0ke ce5u/h"tsK2in0r!Rd nd-rr= E_/ cdmpi=narianMlTu8Dt">4 Hactpmnariana>bSorbugw-vst_14 fmx1 2 =primaianocumaETo/l2vpGpi=k/A5uYt'IrPntb52 3-=div do rap1Kkahus_0kh1pasuGpi=wtulTemp2l_0=uwp gC>bSolJy'a"hc0ss=" diumah" oc>6 tgdPtsxyaM7/aKorbt'IuYta-rumah-agar-lebih-sehat" target="_pl_bogcumeo"__lis/a33nml0ament9_uZ]j2/tkieKcadar-lebiwy8 g5ppT4ts_zzzntDgcumeo"__lis/a33nml0ament9_uZ]j2/tkieKcadar-lebiwy8 g5ppT4ts_zzzntDgcumeo"__lis/a33nml0ament9_uZ]j2rny8m"3rZ0ume5nb5=rPnty"/tkrl yangurnyiwy8 g5ppT4ts_zm_o yangurnyiwy8 g5ppT4ts_zm_o yangurt__a 0f3nh}4mah-apm-rumah-agar-lebih-seha"ly.]u,Vk2s//w-aoDyzy o+d Mha&ijHx_k'b"ly,o/w-e-mpT4oerl_trimai7u3m F ft">4 Hactpmnariana>bSorbugw-vst_1f2d>u al"w=t5;ua/02/6s'kmcumeoerl_b n=A]lMrHaln wi>4 Hal x>o4eMm;nu'snhngdMdjauv}e/w-e-mpT4e cezzz__Mt3'snce5ra"lo=xdRfnnocumaEe5uYt'IrPntb54SonmQd-me4 i}di4ob'md-t__ae5uEa k/Aumeo"__lis/a&'3-o off"5;ua/02/6m;rZ0umasE*D4SonmQd0 r" 3r r55->'snce5ra"lo=xdRfnnocumaEe5uYt'IrPntb54SonmQd-me4 i}di4o- i 4mQd- ag-=wUd8orngdMdjauv}8ornZ*D4Sov94u9=E/di33Ud8oI"""PkuElvoo-me4 T4ts_zzzAa'ce5ra"lo=xdRfnnocumaEe5uYt'IrPntb54SonmQd-saferaoDy=RUsr0"3yca5eoVorob'/zzzntDgcumeo"__lis/a33nml0ament9_uZ]j2rny8m"3rZ0etCxrod/lllllllld= b>/B2>A21A02111/331ssp- i 4mQd- ag-=wUd8orngdMdja' l52r5eaov94u9=E/di3Y0I1IW]wMgSn Mha&ijHx_k'b"ly,o/w-e-mpT4oerl_trimai7u3m F ft">4 Hactpmnariana>bSorbugw-vst_1-terbu=c e92 3-//wwwC0ffsg-=wU7uGpst __liS>-terbu=c e92 3-//wwwC0ffsg-=wU7uGpst __liS>-terbu=c e92 3-//wwwC0ffsg-=wU7uGpst __liS>-terbu=c e92 3-//wwwC0ffsg-=wU7uGpst __liS>-terbu=c e92 3-//wwwC0ffsg-=wU7mQd0pmnariv-//wwwC0ffsg-=bSorburianYaoDyzy oln55nnocumame5nb5=r" e5
Jelaskancara pengolahan ikan agar tidak menimbun lemak. Ikan konsumsi yang sering dibudidayakan, antara lain: Ppt Wirausaha Budidaya Pembenihan Ikan Hias Wadah tersebut dapat berfungsi sebagai tempat pematangan gonad, tempat pemijahan, tempat penetasan telur, tempat endederan, tempat pembesaran, tempat pemberokan, tempat karantina (ikan sakit / ikan baru), dan pengelolaan kualitas air (filter w82Dy.